Soal Bandara Bali Utara, Kresna Budi Yakin Presiden Jokowi Tak Akan Cabut dari PSN | Bali Tribune
Bali Tribune, Senin 02 Desember 2024
Diposting : 28 July 2022 16:09
CHA - Bali Tribune
Bali Tribune / Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bali IGK Kresna Budi
balitribune.co.id | SingarajaSetelah Bupati Buleleleng Putu Agus Suradnyana mengaku kaget atas dicoretnya rencana pembangunan Bandara Bali Utara dari Proyek Strategis Nasional (PSN), kembali salah satu putra Buleleng yang bereaksi atas kemungkinan pencoretan itu. Hanya saja ia yakin Pemerintah Pusat melalui Presiden Joko Widodo tidak akan se-drastis itu melakukan pencoretan mengingat bandara di Pulau Bali merupakan kebutuhan dan memiliki peran strategis dalam konstelasi pariwisata dan ekonomi nasional.
 
“Saya tidak yakin rencana pembangunan bandara Bali Utara di coret dari PSN. Informasi yang berkembang kan baru sebatas wacana dan tentu ini menjadi bagian dari proses yang berkembang. Sekali lagi Presiden Jokowi tentu akan arif melihat persoalan bandara Bali Utara ini,” ujar IGK Kresna Budi Kamis (28/7).
 
Sebelumnya mencuat kabar pembangunan bandara baru di Bali Utara dikabarkan gagal. Hal itu berembus setelah Kementerian Koordinator Perekonomian berencana mencoret beberapa Proyek Strategis Nasional (PSN). Salah satunya rencana pembangunan bandara di Bali Utara. Rencana pembangunan bandara baru tercatat dalam Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Perpres Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN).
 
Tidak hanya bandara di Bali Utara, sejumlah PSN juga dikabarkan dicoret dari daftar. Proyek lainnya juga konon akan dicoret seperti proyek Kereta Api Kalimantan Utara; Inland Waterway Cikarang-Bekasi-Laut Jawa (CBL), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-Api, Sumatera Selatan, Bendungan Tiro di Provinsi Aceh.
 
Menurut Kresna Budi yang juga sebagai Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bali ini rencana bandara Bali Utara harus terus berjalan mengingat hal itu merupakan kebutuhan pariwisata Bali. Terlebih kondisi Air Port Ngurah Rai tidak akan mungkin bisa dikembangkan jika tidak dilakukan antisipasi lebih dini tentu pariwista Bali akan terganggu.
 
“Bayangkan kita memiliki target kunjungan wisatawan sebanyak 30 juta orang. Apa jadinya jika infrastruktur yang kita punya seperti bandara overload dan tak mampu melayani secara maksimal. Nah, pemerintah sudah tepat dengan perencanaan membangun bandara baru sebagai kebutuhan Bali kedepan,” imbuhnya.
 
Atas dasar itu Kresna Budi yang juga sebagai Ketua DPD Partai Golkar Buleleng ini berkeyakinan soal bandara Bali Utara akan jalan terus mengingat visi Presiden Jokowi soal Bali, terbangunnya keberimbangan pembangunan di Provinsi Bali.
 
“Bandara Bali Utara bukan semata untuk menyeimbangkan Bali Selatan dan Utara tetapi untuk Indonesia. Karena itu prioritas bandara adalah nomor satu. Semua pihak kami harap dewasa menyikapi kondisi yang ada agar rencana pembangunan bandara Bali Utara benar-benar terwujud,” tandas Kresna Budi.