balitribune.co.id | Denpasar - Sejumlah masyarakat, terutama para pedagang menanti perbaikan atas kerusakan fasilitas penunjang di Pasar Badung. Namun begitu, perbaikan tidak serta merta dapat dilakukan, karena ketersediaan alat pengganti.
Kepala Unit Pasar Badung, A A Ngurah Wijaya Kusuma kepada Bali Tribune, Kamis (25/8) menjelaskan perbaikan fasilitas di Pasar Badung membutuhkan waktu. Ia juga mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dan sedang menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB), yang baru sampai mendata alat-alat sparepart yang dibutuhkan.
"Tentu kami sudah koordinasi masalah ini, sekitar satu bulan lalu juga kerusakan lift sudah dicek oleh pihak vendor. Sekarang RAB masih dirancang dan menunggu persetujuan pimpinan," katanya.
Kerusakan lift, kata Wijaya sudah ditangani perlahan. Bahkan ketika pengecekan, dirinya bersama 20 orang yang terdiri dari petugas dan pedagang ikut terlibat.
"Kami menindaklanjutinya sesuai arahan dari pimpinan Direktur Perumda, agar semua fasilitas di Pasar Badung diperbaiki. Tapi memang ini butuh waktu, dan setelah dicek ternyata sparepartnya tidak ada di Bali, melainkan harus dipesan dari Jawa," imbuhnya.
Pihaknya juga sudah beberapa kali bersurat terkait kerusakan yang terjadi di Pasar Badung. Dari kordinasi itu, diperoleh bahwa semua kerusakan fasilitas dipastikan akan diperbaiki maupun diganti.
"Itu pasti diperbaiki, bila perlu fasilitas-fasilitas yang rusak diganti," ucap Wijaya.
Adapun lift yang tersedia di Pasar Badung terdiri dari 2 yakni lift barang bagi para pedagang dan lift bagi pengunjung pasar. Kedua lift ini melayani dari lantai basement hingga lantai 3.
Ditanya perihal kerusakan, Wijaya mengatakan bahwa memang sudah waktunya "maintenance", selain itu sering kali terjadi pemakaian yang dipaksakan. Terutama lift barang oleh para pedagang, yang menyebabkan kerusakan teknis terjadi lebih cepat.