Bunda Literasi Denpasar Ajak Para Ibu di Desa Percepat Informasi | Bali Tribune
Bali Tribune, Sabtu 30 November 2024
Diposting : 26 September 2022 12:14
HAN - Bali Tribune
Bali Tribune/ BUNDA LITERASI- Bunda Literasi Kota Denpasar, Sagung Antari Jaya Negara berfoto bersama puluhan calon Bunda Literasi tingkat desa/kelurahan di Denpasar, Jumat (23/9) pekan lalu.

Balitribune.co.id | Denpasar - Bunda Literasi Kota Denpasar, Bali Sagung Antari Jaya Negara melibatkan para ibu di desa dan kelurahan untuk mempercepat informasi mengenai pentingnya literasi untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,

 
"Salam literasi. Literasi ini untuk kesejahteraan. Mari bersama-sama kita terus belajar mengenai literasi ini, apa dan bagaimana cara kita untuk lebih membiasakan kegiatan ini di masyarakat," kata Sagung Antari di Denpasar, Jumat (23/9).
 
Sagung Antari menyampaikan arahan tersebut dalam kegiatan sosialisasi dan pembekalan literasi di Gedung Wanita Santi Graha Denpasar yang diikuti puluhan calon Bunda Literasi tingkat desa/kelurahan se-Kota Denpasar.
 
Didampingi Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Denpasar Dewa Nyoman Sudarsana, ia mengajak peserta yang hampir semuanya wanita untuk belajar dan mendalami dengan baik soal literasi.
 
"Literasi kini tidak lagi hanya sebatas membaca, namun ada kegiatan seperti mendongeng dan membacakan cerita untuk anak," ujar istri Wali Kota Denpasar itu.
 
Sagung Antari meyakini pelibatan para ibu di desa/kelurahan bisa menyentuh langsung masyarakat, sehingga kegiatan literasi lebih mudah dilakukan dan cepat terserap.
 
"Sebenarnya kegiatan literasi ini bukan hal baru, karena selama ini berdekatan dengan kegiatan Pokja 2 di Tim Penggerak PKK," ucapnya.
 
Menurut dia, dengan adanya Bunda Literasi ini nantinya di desa/kelurahan, tentu menjadi hal yang lebih spesifik dalam hal literasi bagi masyarakat.
 
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Denpasar Dewa Nyoman Sudarsana menambahkan bahwa kegiatan literasi saat ini tidak hanya sebatas membaca saja.
 
"Literasi di masa sekarang ini tidak hanya sebatas membaca, namun diharapkan bisa menjadi acuan dan dasar dalam menghasilkan atau memproduksi sesuatu. Inilah yang disebut sebagai literasi berbasis inklusi," katanya.
 
Pada kegiatan sosialisasi dan pembekalan itu, juga menghadirkan para pegiat literasi yang selama ini berkecimpung dan aktif dalam kegiatan literasi, yakni Debby Lukito Goeyardi dan Dr Luh Kadek Budi Martini.
 

Kepada para peserta, mereka membekali teori serta praktik mengenai bagaimana membacakan cerita untuk anak dan juga materi mengenai cara berbicara di depan umum.