Ritual Nyepi Segara, Laut Nusa Penida Sepi tanpa Aktifitas | Bali Tribune
Bali Tribune, Kamis 28 November 2024
Diposting : 11 October 2022 22:05
SUG - Bali Tribune
Bali Tribune / SEPI - Pelabuhan Nusa Penida sepi aktifitas akibat adanya Nyepi Segara.

balitribune.co.id | SemarapuraSuasana tak seperti biasa terlihat Selasa (11/10) di seluruh pelabuhan yang ada di Nusa Penida, Klungkung. Pelabuhan yang biasanya dipenuhi pengunjung, kini terlihat sepi dan tanpa aktifitas.

“Sepi, tidak ada aktivitas sama sekali,” ujar Wadanramil Nusa Penida Kapten Inf I Gede Putra Yadnya saat melaksanakan pemantauan di seluruh akses keluar masuk Nusa Penida, Selasa (11/10).

Sepinya seluruh pelabuhan di Nusa Penida, kata Kapten Gede karena hari ini digelar Nyepi Segara yang merupakan tradisi yang dilaksanakan setiap setahun sekali. Sehubungan dengan kegiatan itu di perairan Nusa Penida seluruh aktifitas warga di laut dihentikan, termasuk lalu lintas penyeberangan.

“Pelaksanaan Nyepi Segara (laut) ini adalah bentuk penghormatan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manisfestasinya sebagai Dewa Baruna yang merupakan penguasa lautan serta  untuk menjaga hubungan antara manusia dengan alam,” terangnya.

Oleh karena itu pihaknya melaksanakan pemantauan untuk memastikan pelaksanaan tradisi Nyepi Segara ini berjalan dengan baik.

Dikonfirmasi melalui seluler, Dandim Klungkung Letkol Inf Suhendar Suryaningrat SH MSi pun membenarkan tentang pelaksanaan tradisi Nyepi Segara ini.

Dirinya menyampaikan bahwa pelaksanaan tradisi ini dimulai dari pukul 06.00 Wita dan berakhir pada esok hari.  “Semua aktifitas laut dihentikan, baik para nelayan maupun aktiftas penyeberangan,” jelasnya.

Dandim menambahkan, tradisi Nyepi Segara ini merupakan wujud syukur dan penghormatan kepada sang pencipta dan laut pada khususnya. Tradisi ini juga merupakan cara warga setempat menetralkan kembali perairan laut.

“Inilah salah satu tradisi di wilayah ini yang terus lestari. Tradisi sebagai wujud persahabatan dan keharmonisan manusia dengan alam, disamping dengan sesama dan sang Penciptanya,” pungkas Dandim.