Diposting : 25 October 2022 06:13
YUE - Bali Tribune
balitribune.co.id | Badung - Wakil Gubernur Bali, Tjok. Oka Sukawati mendampingi Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. Dante Saksono Harbuwono membuka Edu Health Care Fair 2022, Senin (Soma Pon, Sinta) 24 Oktober 2022 bertempat di Renaissance Hotel, Badung.
Edu Health Care Fair 2022 dengan tema ‘Transformasi Poltekkes untuk Indonesia Sehat’ diselenggarakan oleh Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes yang bertujuan untuk lebih memperkenalkan Poltekkes yang ada di seluruh Indonesia disamping juga bertujuan untuk memamerkan hasil riset dari politeknik kesehatan sehingga diharapkan dapat mendukung ketersediaan farmasi dan alat kesehatan di dalam negeri.
Wagub Bali, Cok Ace menyampaikan bahwa Pandemi Covid-19 telah mempercepat pergerakan revolusi pendidikan 4.0 dan kesiapan society 5.0. Dunia pendidikan dituntut untuk bisa lebih merespon dan beradaptasi dengan perubahan yang berjalan pesat dan dinamis termasuk pendidikan kedokteran dan kesehatan.
“Perguruan tinggi harus bisa mengembangkan learning outcome yang adaptif terhadap kebutuhan spesifik dengan memfasilitasi hybrid knowledge dan hybrid skill sehingga menghasilkan talenta yang menguasai keterampilan esensial, pemecahan masalah, kepemimpinan, kewirausahaan dan lainnya serta mendekatkan mahasiswa dengan dunia usaha dan industri,” ungkap Cok Ace.
Ia juga menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi Bali yang didukung oleh Bappenas telah menyusun Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali Menuju Bali Era Baru: Hijau, Tangguh dan Sejahtera dalam upaya mewujudkan tercapainya pemulihan ekonomi Bali dalam jangka pendek dan dan transformasi perekonomian Bali dalam jangka menengah dan panjang.
“Salah satu strategi dan programnya adalah Bali Pintar dan Sehat yaitu melalui transformasi pembangunan kesehatan dan pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas Sumber Daya Manusia Bali,” imbuhnya.
Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. Dante Saksono Harbuwono berharap Edu Health Care Fair 2022 dapat menjadi pertemuan timbal balik antara Poltekkes dan industri farmasi sehingga industri farmasi bisa melihat hasil-hasil riset yang ada di Poltekkes dan Poltekkes juga melihat inovasi teknologi yang di kembangkan oleh industri farmasi.
“Dengan meningkatnya keinginan kita untuk melakukan resiliancy yang diakibatkan oleh Covid-19 diharapkan juga riset Poltekkes bisa digunakan di dalam negeri sebagai bagian dalam penguatan industri dan penggunaan alat kesehatan dalam negeri,” ungkapnya.