Tampil di BFT, Desainer Denpasar Siapkan Endek Semi Casual | Bali Tribune
Bali Tribune, Rabu 25 Desember 2024
Diposting : 12 May 2017 15:52
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
ENDEK
ENDEK - Desainer Denpasar, Lusi Damai dan Dhevinta Tito menunjukan endek casual hasil karyanya kepada Ketua Dekranasda Denpasar, I.A Selly Dharmawijaya Mantra, di Renon Denpasar, Rabu (10/5)

BALI TRIBUNE - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Denpasar kembali mensupport para desainer Denpasar tampil dalam ajang Bali Fashion Trand (BFT) berlangsung dari tanggal 19-21 Mei mendatang. Di bawah naungan Ketua Dekranasda Kota Denpasar  IA Selly Dharmawijaya Mantra memberikan dukungan serta melibatkan dua Desainer Denpasar yakni Lusi Damai dan Dhevinta Tito tampil dalam ajang ini lewat endek semi casual formal.

"Kita tak pernah berhenti untuk terus mendorong inovasi para perajin maupun desainer Denpasar untuk mempromosikan karyanya dalam ajang daerah dan Nasional," ujar Ketua Dekranasda Denpasar, I.A Selly Dharmawijaya Mantra, Rabu (10/5) saat bertatap muka dengan Lusi Damai dan Dhevinta Tito di kediamannya Renon Denpasar.

Lebih lanjut Selly Mantra mengatakan langkah promosi lewat fashion dilaksanakan tak terlepas dari endek yang telah memasyarakat tidak hanya di Bali namun juga hingga di luar Bali yang tidak saja diperuntukan sebagai pakain kantor namun juga dapat dijadikan pakaian semi formal.

"Endek disamping dikenal dipergunakan sebagai pakaian formal, namun lewat inovasi desainer dapat juga dipakai pakaian santai sehari-hari," ujarnya.

  Hal ini juga harus didukung dengan desain pemilihan corak dan warna yang selalu diinovasikan para desainer lokal tak terlepas dari  kain endek Bali yang terkenal dengan ragam corak dan warna yang datang dari keindahan budaya Bali.

Selly Mantra juga mengatakan tantangan para desainer saat ini kekurangan pada tenaga kerja tenun ikat yang sangat kurang diminati generasi muda. Namun hal ini telah dilakukan langkah Pemkot Denpasar dengan merangkul siswa sekolah lewat memasukan tehnik menenun ikat dalam program ekstra kurikuler sekolah. Sehingga diberbagai event Denpasar langkah sosialisasi dan promosi tetap dilakukan sehingga dapat memberikan informasi kepada masyarakat luas bagaimana pengerjaaan detail kain endek Bali. "Dalam ajang ini kita dorong dua Desainer Denpasar menampilkan masing-masing 10 desain endek," ujarnya.

Salah satu desainer, Lusi Damai mengaku telah melekat dengan style semi casual formal, yang mana style bisa dikenakan untuk situasi casual.

"Endek kita tampilkan bisa digunakan untuk jalan-jalan, menghadiri undangan serta situasi formal atau kantoran. Koleksi terbaru yang kita akan tampilkan di BFT ini bertemakan Aurora terinspirasi dengan keindahan Aurora yang merupakan fenomena alam yang membuat takjub," ujarnya.

Dikatakan, terdapat 10 koleksi yang dilengkapi dengan design sepatu yang sesuai dan juga sebagai centre point pada bagian dada dipasang bross berbentuk bunga emas. "Tampilan kita nanti tetap mengacu pada keunika Bali salah satunya pada penggunaan aksesoris bross dari gonjere mas yang biasa digunakan untuk hiyasan rambut pengantin Bali," ujarnya.

Sementara Dhevinta Tito mengaku akan menampilkan rangkaian endek Sekar Jepun dengan silk chiffon, brocade, dan cotton polkadot dengan inspirasi dari binatang ayam. "Saya mencoba mengangkat tema ayam yang mengacu pada pakaian casual endek," ujarnya.