balitribune.co.id | Negara - Di pengujung tahun 2022, jumlah lintasan pakepung di Jembrana kini bertambah. Kini Jembrana memiliki lintasan pakepungan anyar. Bahkan lintasan pakepungan anyar ini berada di areal Sirkuit All In One Pengambengan yang teritegrasi dengan venue event lain. Lintasan pakepungan ini pun telah mulai dipergunakan oleh sekha makepung Selasa (27/11) pagi.
Sekha makepung di Jembrana kini memiliki lintasan anyar. Lintasan anyar di pesisir selatan Kota Negara ini sudah mulai digunakan. Pada atraksi makepung Selasa kemarin, ada 20 pasang kerbau yang telah menjajal sirkuit anyar ini. 20 pasang kerbau tersebut yang terdiri 10 regu barat dan 10 regu timur. Beberapa kerbau yang mengikuti uji coba penggunaan lintasan pakepungan ini tampak belum terbiasa melintasi lintasan anyar ini. Tidak sedikit kerbau yang keluar jalur saat tengah berpacu kecepatan.
"Hari ini kita lepas 20 pasang kerbau. Kita uji coba apakah pasangan kerbaunya mau melalui sirkuit yang sudah kita buat, ternyata mau. Ada beberapa aja yang masih meraba-raba, tapi itu menjadi lucu dan menjadi tontonan yang menarik. Mungkin dilatih beberapa kali nanti akan menjadi lancar dan bagus," ungkap Bupati Jembrana, I Nengah Tamba disela-sela menyaksikan langsung atraksi makepung yang digelar serangkaian event pergantian tahun yang dipusatkan di Sirkuit All In One Pengambengan.
Menurutnya atraksi mekepung yang ditampilkan di sirkuit anyar tersebut kedepan akan dikhususkan untuk pariwisata. Atraksi makepung Selasa pagi juga diiring dengan pementasan kesenian khas bumi makepung kendang mebarung. Sebagai atraksi budaya yang unik, kendang mebarung menurutnya nantinya akan dipusatkan di suatu tempat agar dapat dengan mudah dikunjungi oleh wisatawan. “Ada13 kendang yang ada di Jembrana kedepan ini saya akan rencanakan akan dibuatkan tempat,” ungkapnya.
“Jadi akan berada di satu tempat terpusat, sehingga menjadi kunjungan wisatawan," imbuhnya. Sirkuit All In One Pengambengan yang dikatakannya memiliki nilai plus view pantai menurutnya memberikan wadah yang repsentatif. "Ini bukti nyata, kita buatkan sirkuit seperti ini, tempat, ruang atau wadah yang presentatif. Tujuan kedepan ini sebagai daya tarik wisata. Sedangkan makepung yang lintasannya sudah ada itu tetap kita jaga dan kita lestarikan. Di sirkuit ini khusus nanti kedepan untuk pariwisata," tandasnya.
Sementara Kordinator Sekha Mekepung Jembrana I Made Mara mengaku bangga dengan trobosan ide untuk mewujudkan atraksi mekepung dengan kemasan representatif sehingga dinikmati baik oleh wisatawan lokal maupun wisatawan manca negara. "Kami sangat berbangga. Nantinya akses mekepung ini kita bisa jual ke manca negara untuk menjadi suatu paket wisata. Jadi wisatawan yang datang ke Jembrana harus menonton mekepung karena sudah menjadi paket wisata," ungkapnya.
Menurutnya para sekha mekepung nantinya juga akan bisa mendapatkan pendapatan dari atraksi budaya yang ditampilkanya tersebut. Dengan adanya pementasan berbagai atraksi budaya seperti salah satunya mekepung menurutnya juga akan membangkitkan akomodasi wisata di Jembrana. "Keunggulannya nanti sekha mekepung ini akan mendapat donasi-donasi dari wisatawan dan nantinya akan membangkitkan akomodasi wisata seperti hotel-hotel dan rumah makan yang ada di Jembrana," tandasnya.