balitribune.co.id | Amlapura - Jelang Imlek, aktifitas wisata arung jeram atau Rafting di Sungai Telaga Waja, mulai mengalami peningkatan, kendati dari awal Januari 2023 lalu, jumlah wisatawan asing dan lokal yang melakukan aktiftas wisata Rafting di sejumlah usaha wisata rafting yang ada di Telaga Waja, Rendang, justru mengalami sedikit penurunan.
Manajer BMW Rafting, I Wayan Pageh Wiradnyana, kepada Bali Tribune, Rabu (18/1/2023) menyebutkan, pada awal hingga akhir Desember 2022 lalu jumlah wisatawan asing maupiun domestik yang melakukan aktifitas wisata arung jeram di Sungai Telaga Waja menurutnya justru mengalami peningkatan yang signifikan.
“Pada Bulan Desember 2022 itu baru jumlah tamu yang Rafting cukup lumayan, bahkan peningkatannya cukup lesat dari bulan-bulan sebelumnya. Nah setelah perayaan tahun baru itu jumlah wisatawan mulai sedikit mengalami penurunan,” ungkap Wiradnyana.
Untuk saat ini, rata-rata jumlah wisatawan yang melakukan aktifitas wisata Rafting di tempat usaha yang dikelolalnya tersebut berkisar 20 hingga 30 orang perhari. Itupun didominasi oleh wisatawan lokal atau domestik.
Namun demikian pihaknya bersyukur, berakhirnya pandemi dan pencabutan PPKM oleh pemerintah pusat telah berdampak positif bagi sektor wisata di Bali, utamanya di Karangasem. Dimana sejumlah tempat usaha wisata rafting yang dulunya tutup akibat pandemi, kini satu demi satu sudah mulai membuka kembali usahanya.
“Kita sih berharap Libur Imlek ini akan berdampak pada peningkatan jumlah wisatawan yang melakukan aktifitas wisata Rafting di Telaga Waja,” harapnya. Sementara saat ini jalur Rafting atau arung jeram sudah cukup bagus dan hampir kembali seperti saat sebelum terjadinya erupsi Gunung Agung.