balitribune.co.id | Tabanan - Selalu membangun sinergitas dengan krama/masyarakat guna mencapai pembangunan menyeluruh di daerah serta berdampak positif bagi masyarakat selalu konsisten dilakukan oleh Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM. Kali ini, dukungan itu diperlihatkan saat menghadiri langsung rangkaian Karya Agung Ngusabha Desa, Ngusabha Nini Pura Puseh dan Pura Desa, Desa Adat Nyuh Gading, Desa Mundeh, Selemadeg Barat/Selbar, Senin, (14/8).
Di kesempatan itu, orang nomor satu di Tabanan didampingi para Sulinggih, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Tabanan dan Kepala OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan. Nampak juga Camat dan unsur Forkopimcam Selbar, Perbekel dan Bendesa Adat se-Kecamatan Selbar, para Manggala Prawartaka Karya serta krama/masyarakat Desa Adat Nyuh Gading yang menyambut hangat kehadiran Bupati beserta jajaran.
Bupati Sanjaya menyampaikan syukur dan kebanggaannya bisa bertatap muka langsung dengan krama Desa Adat Nyuh Gading. "Ketika krama tiang disini sudah semangat, mencerminkan Karya ini sudah luar biasa bagus. Semangatnya bisa diukur dari balasan salam Panganjali umat yang tiang sampaikan. Om Swastiastu mengandung makna/arti, semoga kita selalu dalam lindungannya. Tadi sudah kompak dan tiang yakin semeton semua telah berada dalam lindungan Sang hyang Widhi Wasa. Luar biasa," ujarnya.
Begitupun pihaknya juga sangat mengapresiasi Karya yang dilaksanakan oleh krama Desa Adat Nyuh Gading. "Selama jadi Wakil Bupati selama 10 Tahun dan Bupati kurang lebih 2,5 Tahun, tiang sudah banyak Ngupaksi Uleman Yadnya krama, sampai ratusan, mulai dari Tri Kahyangan, Dang Kahyangan, Desa, Kahyangan Jagat, termasuk titiang menjadi Panitia Pengurip Gumi di Luhur Batukau. Jadi, setiap Karya, Yadnya yang dilakukan masyarakat, tiang selalu berusaha hadir di tengah masyarakat," imbuh Sanjaya.
Dimana hal tersebut merupakan cerminan dalam mewujudkan visi Pemkab Tabanan, yakni Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani. Visi ini berbasis nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi, yaitu Atma Kerthi, Segara Kerthi, Danu Kerthi, Wana Kerthi, Jana Kerthi serta Jagat Kerthi yang meliputi 5 (lima) bidang prioritas, yang mana Karya ini mencerminkan pencapaian dalam bidang tradisi, seni, adat, agama dan budaya yang ada.
Inilah yang dikatakan sangat menarik oleh Bupati Sanjaya, dimana tugas kita sekarang adalah melestarikan tradisi, seni, adat, agama dan budaya yang telah diwariskan oleh para leluhur. "Konsep ini sudah berjalan dengan baik, Astungkara inti sari Yadnya ini bisa kita dapatkan, tidak serta merta hanya mencari kebenarannya saja, Satyam. Tidak hanya mencari kesuciannya saja, Siwam. Tapi yang juga kita cari adalah Sundaram, keindahan. Keindahan ini tempatnya diatas kesucian, diatas kebenaran yang bisa dilihat dari persatuan krama dalam membangun Yadnya ini," puji Sanjaya.
Selaku Manggala Prawartaka Karya, Nyoman Sukayasa mewakili seluruh krama mengucapkan selamat datang karena sudah hadir dalam Karya yang dilaksanakan pihaknya serta sudah bersedia mewujudkan keinginan krama, Ngupasaksi Karya ini. "Di hari yang baik ini, tiang menyampaikan, bahwa Desa Adat Nyuhgading sudah mempunyai Tri Kahyangan dan Kahyangan Penyirian yang diempon oleh 92 KK. Pada tanggal 16 Agustus 2023 mendatang adalah puncak Karya di Kahyangan Puseh dan Desa kami," pungkasnya.
Untuk biaya karya, Ia menyampaikan merupakan hasil dari urunan gotong-royong krama, dari khas adat, punia dari pihak Pemerintah, Legislatif, Perbekel setempat hingga Yowana. "Tiang juga berharap, dengan kehadiran Bupati beserta jajaran, Karya tiang memargi antar dan berlangsung dengan lancar. Untuk selebihnya, tiang minta Bapak Bupati agar bersedia serta bisa membantu kekurangan-kekurangan yang ada," harapnya.