balitribune.co.id | Negara - Berbagai upaya kini dilakukan untuk melestarikan perkutut local di Jembrana. Salah satunya dengan mengintensifkan perlombaan. Teranyar lomba buruang perkutut kembali digelar Minggu (3/9). Lomba yang digelar di Gantangan Taman Sangkur, Kelurahan Banjar Tengah Kecamatan Negara ini diikuti oleh ratusan pecinta burung perkutut.
Animo para pecinta burung perkutut untuk mengikuti lomba burung perkut ini cukup tinggi. Tampak saat Lomba Burung Perkutut Bupati CUP Tahun 2023 Minggu pagi.tidak hanya diikuti peserta local Jembrana. Bahkan tercatat sejumlah peserta berasal dari luar kabupaten Jembrana. Lomba ini diikuti sebanyak 96 peserta. Lomba yang terselenggara atas kerjasama Pemerintah Kabupaten Jembrana dengan Komunitas Pelestari Perkutut Lokal Alam Sabdha Lango dibuka oleh Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna.
Pada pembukaan lomba tersebut, puluhan burung perkutut dilepaskan oleh Wabup Patriana bersama sejumlah undangan. Wabup Ipat ini menyebut lomba burung perkutut merupakan salah satu wahana pelestarian alam khususnya satwa burung perkutut. Hal ini merupakan kegiatan yang sejalan dengan konsep ekowisata yang telah menjadi isu global. Pihaknya pun berharap kegiatan ini kedepannya bisa berkelanjutan, "saya menyambut baik terselenggaranya lomba ini, semoga lomba ini dilaksanakan secara berkelanjutan," ujarya.
Pihaknya juga mengapresiasi panitia dan pecinta burung perkutut yang telah melaksankan perlombaan ini serta semua pihak yang mendukung pelaksanaannya. Menurutnya pelestarian burung termasuk salah satunya perkutut tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah maupun kalangan pecinta burung saja. Kini pihaknya mengajak semua komponen di masyarakat untuk bersama-sama untuk melakukan upaya-upaya menjaga dan melestarikan keberadaan burung perkutut baik yang dipelihara maupun yang ada di alam liar.
Sementara itu, Ketua Panitia, I Gusti Ngurah Agung Adiarta mengatakan lomba yang diselenggarakan kali ini adalah lomba suara burung perkutut gacoran. Dikatakannya gacoran ini yang dinilai adalah burung yang mengeluarkan suara/bunyi yang paling banyak dalam kurun waktu yang sudah ditentukan. Sejalan dengan yang diharapkan Wabup Ipat, ia mengatakan pelaksanaan lomba burung perkutut ini juga sebagai upaya dalam menjaga dan melestarikan tradisi terutama di kalangan pecinta burung khususnya burung perkutut.
"Kegiatan ini disamping ajang silahturahmi, juga untuk ikut melestarikan Burung Perkutut lokal, serta melestarikan budaya leluhur kita sebagai pecinta dan pelestari burung," ungkapnya. Pihaknya berharap kegiatan ini juga sebagai salah satu daya tarik wisata di Jembrana. Tidak hanya bagi pecinta burung, namun juga bagi masyarakat umum baik itu wisatawan lokal maupun mancanegara. "Semoga kegiatan ini bisa membantu Pemerintah Kabupaten Jembrana untuk meningkatkan sektor pariwisata di Jembrana" tandasnya.