balitribune.co.id | Negara - Penanganan stunting kini menjadi focus berbagai pihak hingga ke daerah, tak terkecuali juga dikalangan PKK. Bahkan komitmen nyata Tim Penggerak (TP) PKK Jembrana sebagai mitra kerja pemerintah daerah dalam menurukan angka stunting di Jembrana, diapresiasi Penjabat (Pj) Ketua TP PKK Bali, Ny. drg. Ida Mahendra Jaya.
Apresiasi tersebut diutarakannya saat berkunjung di Posyandu Ngulati Rahayu, Banjar Katulampa, Desa Manistutu, Kecamatan Melaya dalam program Berkunjung dan Berbagi dalam rangka mendukung pencegahan stunting ke kabupaten/kota se-Bali, Senin (9/10). Disambut oleh Ketua TP PKK Jembrana, Ny. Candrawati Tamba, Pj Ketua TP PKK Bali, Ny. Drg. Ida Mahendra Jaya menyaksikan secara langsung aktivitas posyandu sekaligus penyuapan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) serta pemberian bantuan kepada puluhan ibu dan balita.
Ny. Drg. Ida Mahendra Jaya menyebut upaya penurunan stunting dilakukan melalui dua intervensi yaitu Intervensi spesifik untuk mengatasi penyebab langsung dan intervensi sensitif untuk mengatasi penyebab tidak langsung. Menurutnya stunting masih menjadi isu strategis di Provensi Bali. TP PKK Provinsi Bali sebagai mitra kerja pemerintah dikatakannya perlu mengambil peran dan inisiatif untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam pencegahan stunting. Upaya tersebut salah satunya melalui kegiatan Berkunjung dan Berbagi.
"Gerakan ini adalah stimulan dalam rangka mengakseleresasi upaya pencegahan stunting dan juga untuk memantau secara langsung pelaksanaan posyandu," ucapnya. Pihaknya juga menyebut hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi balita di Provinsi Bali sebesar 10.9 persen dan telah mengalami penurunan. Ditahun 2022 sendiri hasil SSGI di provinsi Bali menjadi 8 persen. "Untuk prevalensi terendah ada di Kota Denpasar yaitu 5,5 persen dan prevalensi balita stunting tertinggi ada di Kabupaten Jembrana yaitu 14,2 persen,” paparnya.
Namun dengan angka yang tinggi tersebut, pihaknya mengapapresiasi langkah penurunan angka stunting yang dinilainya sangat seignifikan di Jembrana, “Namun berdasarkan hasil survey kesehatan manusia, angka sementara yang didapat kabupaten Jembrana terkait perkembangan stunting sudah mencapai 6,5 persen, sangat luar biasa penurunanya. Hal ini tidak terlepas dari upaya Ketua TP PKK kabupaten Jembrana beserta seluruh stakeholder yang sangat aktif sekali mensosialisasikan penanganan stunting di Jembrana," tandasnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Nyoman Gede Anom berharap kepada kalangan orang tua khususnya ibu-ibu yang memiliki anak berpotensi stunting agar senantiasa datang keposyandu sehingga bisa diberikan makanan tambahan rutin dari posyandu atau puskesmas. "Yang penting sama sama kita jaga kesehatan anak kita. Karena jika sudah stunting beda lagi penangananya, tapi mudah mudahan kita bisa mencegah, dijaga betul kesehatanya imunisasi yang rutin agar tidak sampai terjadinya stunting," paparnya.
Sedangkan Ketua TP PKK Jembrana, Ny. Candrawati Tamba mengapresiasi kunungan PJ Ketua TP PKK Bali ke Jembrana. Ini disebutnya sebagai langkah nyata mendukung penanganan stunting di Kabupaten Jembrana yang tidak bisa berjalan sendiri tapi butuh peran semua pihak, "Kami akan terus bergeriliya ke desa-desa mensosialisasikan konsep keluarga berkualitas. Keluarga berkualitas itu keluarga sehat, berpendidikan dan berkecukupan yang harus diwujudkan sehingga dapat menghasilkan generasi berkualitas," ungkapnya.