balitribune.co.id | Singaraja - Guna mempercepat tercapainya program prioritas, Penjabat (Pj) Bupati Buleleng terus memacu pemerintahan desa untuk berkinerja. Desa yang berkinerja dengan baik akan diberikan insentif sebagai motivasi.
Hal itu diungkapkan Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana saat melakukan kunjungan kerja ke kecamatan Busungbiu, Kamis (2/11). Pemerintahan desa menurut Lihadnyana merupakan entitas yang berhak mengelola sumber daya yang ada. Termasuk anggaran, untuk menjalankan urusan pemerintahan, melakukan pembangunan, dan melakukan pembinaan serta pemberdayaan. Anggaran yang dimiliki desa baiknya digunakan untuk menjalankan program pemerintah daerah. Seperti pengentasan kemiskinan ekstrem dan stunting. "Selama ini stunting, kemiskinan kan kabupaten yang repot. Makanya lebih baik sekarang desa kita berikan insentif sesuai dengan kinerjanya. Misalkan berhasil menurunkan stunting, menurunkan kemiskinan, maka kita beri (insentif), gitu kan enak," ujarnya.
Pj Bupati Lihadnyana menjelaskan insentif yang diberikan berkisar antara Rp300-Rp400 juta per desa. Disediakan anggaran hingga Rp50 miliar rupiah lebih untuk itu. Kinerja masing-masing desa akan dinilai berdasarkan variabel-variabel tertentu. Seperti bagaimana pelayanan dasar stunting, bagimana garis kemiskinan ekstremnya, dan bagaimana pengelolaan APBDes untuk pemberdayaan. "Kalau sebesar Rp400 juta per desa, kan kita siapkan sekitar Rp50 miliar sekian. Kan enak desa bisa langsung berkreasi. Tapi penggunaannya diawasi berdasarkan juknis. Untuk meningkatkan pelayanan," ungkapnya.
Ditempat yang sama, Camat Busungbiu Gede Kurniawan mengatakan pihaknya telah melakukan penyelarasan dan sinkronisasi perencanaan antara pemerintah kabupaten dan pemerintah desa dalam rangka mempercepat pencapaian tujuan pembangunan. "Kami di kecamatan Busungbiu mendukung program yang menjadi prioritas seperti pencegahan dan penanganan rabies, pencegahan dan penanganan stunting, serta penghapusan kemiskinan ekstrem melalui regulasi tingkat desa dan pendanaan melalui APBDes,"terangnya.
Memiliki potensi di bidang pertanian dan pariwisata, Gede Kurniawan memohon agar pemerintah daerah mendukung hal-hal yang memaksimalkan pemanfaatan lahan pertanian untuk meningkatkan produksi sebagai bentuk usaha desa dalam ketahanan pangan serta menurunkan angka inflasi. "Kemudian di Busungbiu terdapat beberapa desa wisata yang belum optimal pengelolaannya. Ada beberapa jalan kabupaten diantaranya jalan SP3 titab-batumegaang, jalan tinggarsari-kapasjawa, dan jalan SP3 tista-subak abian, dan jalan umajero-gesing. Termasuk jug beberapa infrastruktur pendukung ditingkat SD dan SMP, "ucapnya.
Kunjungan kerja Pj Bupati Buleleng yang keenam ini juga diisi dengan penyerahan bantuan dari Dinas Sosial, Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan. Berupa BSU bagi warga penyandang disabilitas di 15 Desa; BSU Kemiskinan Ekstrem kepada 22 KPM di delapan desa; bantuan 30 paket sembako kepada warga penyandang disabilitas dan lansia; bantuan kursi roda, alat bantu jalan, tongkat netra, dan tongkat ketiak; bantuan berupa 500 benih kelapa genjah kuning kepada kelompok tani Sari Mekar desa Subuk; bantuan berupa 1.575 benih pohon kopi robusta kepada kelompok tani Mekar Sari desa Pucaksari; bantuan 300 kilogram benih padi varietas Inpari kepada subak sawah Busungbiu; bantuan 50.000 kilogram pupuk organik subsidi kepada subak Sri Utami Giri desa Pelapuan; bantuan pangan beras (CPP) kepada 130 KPM; bantuan rumah swadaya PKE untuk penanganan kemiskinan ekstrem sebanyak 8 unit di desa Bengkel dan desa Titab.