BALI TRIBUNE - Umumnya cinta dari mata turun ke hati, namun bagi pasangan Made Nara Jaya (39) dan Gusti Ayu Pandiani (35), cinta berawal dari rabaan kemudian saling jatuh hati. Romantika itu, terjalin sejak delapan tahun lalu, saat di bangku sekolah SLB Negeri 1 Tabanan. Rabo (7/6), kedua penyandang tuna netra ini pun melangsungkan perkawinaan adat Bali di Kelurahan Beng, Gianyar.
Dalam upacara perkawinan adat yang sederhana namun cukup meriah, Made Nara Jaya dan Gusti Ayu Pandiani menyempurnakan jalinan cintanya. Meski perjuangan yang mereka lalaui cukup panjang dalam trentan waktu sekitar delapan tahun.
Dipimpin oleh seorang pemangku, prosesi berjalan khidmat, meski kedua pasangan harus didampingi pemandu. Tahap demi tahap, prosesi dijalani dengan disaksikan kedua keluarga mempelai, masyarakat sekitar serta pengurus adat. Semua undangan pun memperhatian prosesi dan ikut merasakan kebahagiaan. Sesekali, tawa canda menyisip, karena mempelai harus mengandalkan panduan pendampingnya.
Tidak kalah menariknya adalah kisah asmara kedua mempelai. Draiu penuturan Made, mereka sudah berpacaran sejak duduk di bangku sekolah di SLB Negeri 1 Tabanan. “Dari rabaan setiap kesempatan, Saya yakin jika Gusti Ayu adalah gadis yang cantik. Saya juga yakin rayuan saya akan mempu meluluhkan hatinya, terang Made dmnegan gaya kocaknya.
Sementara Gustiu Ayu mengaku luluh, karena Made orang yang perhatian dan kerap menghibur dengan guyonannya. Selain itu, selama berpacaran, Made menunjukkan keseriusanya untuk membangun rumah tangga di kemudian hari. Tamat sekolah, Ayu mengaku sempat was-was karena tinggal terpisah. “ Saat terpisah, kami tetap berkomuniksai via sms beraplikasi khusus. Selain itu, sesekali ketemuan di suatu tempat dengan bantuan ojek online,” terang Gusti Ayu dnegan senyum malu.
Kedua pasangan yang berprofesi sebagai tukang pijat ini inipun berikrar, untuk membangun rumaha tangga. Dengan tahapan membuat rumah terlebih dahulu selanjutnya kesiapan meteri dan yang lainnya. ”Setelah rumah saya jadi, Gusti Ayu juga sering saya ajak nginap disini. Sekarang sih sudah hafal situasi rumah dan pekarangan,” ujar Made menyela kocak.
Kini, setelah resmi menyandang status suami istri, mereka hanya ingin menjalani rumah tangganya seperti orang lain dan berharap dikaruniai anak dapat melihat. Selain itu, pasangan ini berencana membuka usaha praktek panti pijat yang dikelola berdua.