balitribune.co.id | Denpasar - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali merilis data bahwa selama periode bulan Oktober 2023 di Bali telah terjadi bencana sebanyak 91 kali, tersebar di 9 kabupaten dan kota se-Bali.
“Dampak yang ditimbulkan dari 91 kali bencana yang terjadi di seluruh kabupaten dan kota di Bali itu, seorang korban luka dan puluhan bangunan termasuk tempat ibadah dan perkantoran rusak,” ujar Kepala Palaksana BPBD Bali, Made Rentin, Kamis (9/11).
Rentin kemudian memerinci, terdapat 41 bangunan rusak berat, 7 rusak sedang, 3 bangunan rusak ringan, 1 tempat ibadah, 2 perkantoran, dan 2 bangunan lainnya ikut terdampak dari bencana itu. Selain itu, lanjut Rentin, terdapa area seluas 241,83 hektare terbakar. “Jika diestimasi, nilai kerugian dari dampak bencana tersebut mencapai Rp3,2 miliar,” imbuh Rentin.
BPBD Bali mengajak seluruh masyarakat di daerah ini agar meningktkan kapasitas dan kesiapsiagaan untuk mencegah dampak yang ditimbulkan jika nanti terjadi bencana.
Rentin mengatakan, jumlah kejadian bencana bulan Oktober 2023 jika dibandingkan dengan bulan September 2023, mengalami peningkatan. Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar lebih serius perhatiannya terhadap kemungkinan terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan, terbakarnya TPA Suwung dan TPA Mandung.
“Kebakaran hutan dan lahan meningkat dari bulan sebelumnya di sepanjang bulan Oktober yaitu dengan persentase 48,35%. Kejadian kebakaran hutan dan lahan terbanyak di Kabupaten Buleleng 12 kali, disusul Kabupaten Karangasem 11 kali, dan Kabupaten Bangli 10 kali,” pungkas Rentin.