balitribune.co.id | Denpasar - Ketua Pusat Unggulan Pariwisata Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PUPAR LPPM) Unud Dr. Agung Suryawan Wiranatha menyerahkan hasil kajian spending money atau pengeluaran wisatawan di Kota Denpasar Tahun 2023. Buku hasil kajian tersebut diterima Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede Suyasa, S.E., M.Si., di Ruang Rapat Dinas Pariwisata Denpasar, Gedung Sewaka Dharma, Lumintang, Senin (20/11). Dr. Agung Suryawan menjelaskan kajian pengeluaran wisatawan merupakan kerjasama PUPAR dengan Dinas Pariwisata Denpasar dengan tujuan menganalisis karakteristik, preferensi, persepsi dan pengeluaran wisatawan yang menginap di Kota Denpasar tahun 2023.
Tim peneliti PUPAR yang terlibat dalam kajian tersebut antara lain Dr. Agung Suryawan, Dr. Nyoman Ariana, Dr. I Made Sarjana, Dr. Putu Sudana, IGB Arya Yudiastina, S.TP., dan Wayan Agung Panca P. Hadir pula pejabat dari organisasi perangkat daerah (OPD) Kota Denpasar terkait seperti Agus Sudarmawan (BPS Kota Denpasar), Ida Ayu Chamdani (Balitbang Kota Denpasar) Putu Oka (PP), Ria Asmi (Bappeda) serta sejumlah staf Disparda.
Dr. I Made Sarjana, SP., M.Sc. saat mempresentasikan hasil kajian spending money menjelaskan kegiatan tersebut menjadi indikator kinerja utama (IKU) Dinas Pariwisata sejak tahun 2022, untuk memotret seberapa besar pengeluaran wisatawan di Kota Denpasar. “Tahun 2022 spending money wisnus di Kota Denpasar rata-rata perhari/orang senilai Rp. 819.473, sedangkan wisman 1.787.130. Mengingat tahun 2022 adalah masa transisi perkembangan pariwisata Bali termasuk Kota Denpasar dan tahun 2023 aktivitas pariwisata sudah mulai pulih makan terjadi kenaikan spending money wisatawan dengan demikian nilai IKU Disparda pun berubah nantinya,” tutur Dosen FP Unud itu. Ketua Lab. Subak dan Agrowisata Prodi Agribisnis FP Unud itu menjelaskan spending money wisnus di Kota Denpasar tahun 2023 naik 40% menjadi Rp. 1.372.267, sedangkan wisman hanya mengalami kenaikan 10% menjadi 1.988.477. Adapun kenaikan tersebut pada item biaya akomodasi, konsumsi, Spa & wellness, serta hiburan malam (night life).
I Gusti Ngurah Gede Suyasa menyambut baik hasil kajian spending money yang akan dijadikan acuan untuk penyusunan kebijakan kepariwisataan di Kota Denpasar. Dia mencermati pengembangan aktivitas Spa & wellness serta hiburan malam menjadi titik ungkit peningkatan spending money ke depannya. “Kami mohon dukungan PUPAR dan juga OPD terkait sehingga Disparda Kota Denpasar mampu meningkatkan kualitas layanan dan penyediaan fasilitas penunjang sesuai preferensi wisatawan ke depannya sehingga spending money wisatawan di kota Denpasar dapat ditingkatkan dari waktu ke waktu,” tutur I Gusti Ngurah Gede Suyasa. Agus Sudarmawan menyatakan mendukung berbagai upaya peningkatan spending money wisatawan dan berharap Disparda dan stakeholder pariwisata mampu menciptakan daya tarik wisata yang menarik, unik dan berkelanjutan. Dijelaskan, DTW Sungai Korea di Tukad Badung sejatinya sangat digemari namun akibat pandemic Covid-19 DTW tersebut “menghilang’.
Dr. Agung Suryawan setuju DTW sejenis Sungai Korea dibangkitkan dan dipadukan dengan aktivitas wisata lain. Dicontohkan, di Denpasar sudah ada paket wisata Bali Walking Tour as Heritage Tourism di Kota Denpasar. Paket ini, kata Dosen FTP Unud itu, dipresentasikan Gusti Ayu Agustini Riski pada the Bali International Tourism Conference (BITC) ke-6 yang digelar PUPAR Unud awal November 2023. “Paket wisata jalan-jalan ini mengaitkan ikon-ikon wisata sejarah seperti museum, monument, Pura, maupun Puri. Komponen DTW itu dibuat kluster-klusternya sesuai wilayah sehingga rute jalan-jalan tidak terlalu Panjang. Aktivitas pariwisata model ini perlu didorong pemasarannya dan dilengkapi story agar lebih menarik wisatawan, “ tegasnya. Buku hasil kajian spending money yang diterima Disparda Kota Denpasar selanjutnya diserahkan ke BPS, Bappeda, maupun Balitbang Kota Denpasar.