balitribune.co.id | Bangli - Hujan deras menyebabkan sejumlah bencana di wilayah Kabupaten Bangli. Selain pohon tumbang, besarnya volume air hujan memicu air bah menerjang akses jalan menuju kepemukiman warga di Banjar Guliang Kangin, Desa Tamanbali, Bangli hingga ambrol. Imbasnya akses jalan utama menuju ke 11 KK di Banjar tersebut terputus.
Pantauan Bali Tribune, hampir sepanjang 15 meter dengan kedalaman mencapai 7 meter jalan yang ambrol. Akibatnya, sebanyak 11 KK kini terancam terisolasi. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, polisi telah memasang police line di lokasi jalan jebol tersebut. Menurut warga setempat, Dewa Made Sudana Mangku (53) ditemui di lokasi menuturkan jebolnya jalan tersebut dipicu hujan deras yang terjadi sejak beberapa hari terakhir. "Jalan ini jebol pada Senin dini hari Saat itu, hujan sangat deras,” sebutnya, Selasa (5/12).
Luapan air hujan begitu besar seperti air bah yang menerjang akses jalan tersebut sehingga jebol. Padahal diakui, jalan yang dibangun secara swadaya ini, merupakan akses jalan utama menuju ke pemukiman warga. "Akibat jalan jebol ini, ada 11 kepala keluarga yang kini terdampak. Kami tidak bisa lagi melakukan aktifitas secara normal karena jalan ini merupakan akses utama kami," ungkap Dewa Made Sudana.
Pascakejadian warga berinisiatif membuat jalan alternatif yang hanya bisa dilalui sepeda motor saja. "Jalan alternatif memang sudah ada. Hanya perlu dibersihkan saja. Pihaknya berharap bantuan dari pemerintah untuk perbaikan jalan tersebut agar cepat ditanggulangi. Karena jebolnya begitu luas, kami tidak sanggup melakukan perbaikan secara swadaya lagi. Biaya yang diperlukan akan sangat besar. Kami berharap ada bantuan dari pemerintah agar bisa memperbaiki akses jalan kami supaya aktivitas perekonomian warga kami bisa kembali normal," harapnya.
Perbekel Tamanbali I Nyoman Suargita mengatakan jalan putus akibat air bah. Yang mana dinding penahan tanah (DPT) tidak kuat menahan beban. Sehingga akses jalan untuk 11 KK terputus. Sejatinya ada saluran pembuangan, namun kondisi tersumbat. Ketika air besar, DPT tidak kuat menahannya. Warga yang berada di jalur tersebut menjadi terisolir. Menyikapi hal tersebut, dibuatkan jalan alternatif dengan memanfaatkan lahan telajakan milik warga. "Sekarang sudah ada jalan alternatif, jadi warga tidak terisolir lagi," ujarnya.
Terkait perbaikan, Nyoman Suargita menyampaikan jika pihaknya telah melaporkan hal tersebut ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Pihaknya belum dapat memastikan kapan akan dilakukan perbaikan jalan tersebut. "Kami sudah melaporkan ke BPBD. Jika tidak mendapat anggaran perbaikan, mungkin nanti memanfaatkan dana desa. Namun perbaikan baru bisa dilaksanakan tahun depan. Kalau saat ini kami tidak ada anggaran darurat," terangnya.
Diperkirakan untuk perbaikan jalan tersebut memerlukan anggaran Rp 80 juta. Di sisi lain, hujan deras juga kembali menyebabkan pohon tumbang di ruas jalan Bangli - Karangasem. Tepatnya, di jalan turunan bawah Pasar Yang Api, Kecamatan Tembuku. Sebuah pohon nangka tumbang melintang ke jalan tersebut pada Selasa (5/12) sekitar pukul 01.20 Wita dini hari. Untuk penanganan telah dilaksanakan oleh Tim TRC BPBD - Damkar, PU Propinsi, dan unit Polsek Tembuku. Saat ini, jalur tersebut sudah kembali normal.