BALI TRIBUNE - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani secara resmi membuka Pesta Kesenian Bali ke-39 tahun 2017, Sabtu lalu. Pembukaan ditandai dengan membunyikan alat tradisional Ketungan oleh Puan Maharani didampingi Mendagri Tjahjo Kumolo, Gubernur Made Mangku Pastika, Ketua DPRD Nyoman Adi Wiryatama, dan Wagub Ketut Sudikerta.
Dalam sambutannya Puan Maharani mengatakan, Pesta Kesenian Bali merupakan wahana unjuk ekspresi kreativitas seniman Bali yang ditujukan bukan hanya untuk masyarakat Bali, tapi juga dunia. Menurutnya, pengakuan terhadap sembilan tari Bali menjadi warisan dunia merupakan hal yang membanggakan bagi rakyat Indonesia.
Ia memberikan apresiasi terhadap Pemprov Bali yang mengundang daerah lain bahkan negara lain dalam PKB. “Seni dan budaya merupakan salah satu instrumen untuk mengharmoniskan sendi-sendi bangsa,” katanya.
Gubernur Made Mangku Pastika dalam sambutannya mengatakan, PKB merupakan upaya penggalian, pelestarian dan pengembangan seni tradisional yang tumbuh dalam masyarakat Bali. Ia menambahkan tema PKB ke-39 yakni Ulun Danu adalah percikan dari kearifan lokal masyarakat Bali dalam memanfaatkan dan melestarikan air dalam kehidupan.
Tema ini menjadi sumber inspirasi kesenian yang akan ditampilkan para seniman dalam PKB yang berlangsung selama satu bulan, mulai 10 Juni sampai 8 Juli 2017. Pastika mengatakan PKB ke-39 didukung sebanyak 230 sekaa kesenian dan sekitar 17 ribu orang seniman. PKB tahun ini juga memberi kesempatan bagi luar Bali bahkan luar negeri untuk tampil, di antaranya Nusa Tenggara Timur, DI Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Kota Blitar, Kabupaten Bangkalan dan Magelang.
Sedangkan dari luar negeri di antaranya India, Jepang, Prancis, Timor Leste dan Tunisia. Ini merupakan penampilan perdana Tunisia di ajang PKB yang merupakan negara di Benua Afrika. “Kami pandang sangat penting dalam rangka menambah warna dan mengisi pertukaran budaya baik antar seniman sekaligus ruang diplomasi kebudayaan,” kata Pastika.