BALI TRIBUNE - Beberapa organisasi kemahasiswaan ekstrakampus yang tergabung dalam Aliansi Pergerakan Mahasiswa Bali, mendatangi Gedung DPRD Provinsi Bali, Selasa (13/6). Mereka adalah KMHDI Bali, PMKRI Cabang Denpasar, GMNI Denpasar, HIKMAHBUDHI Denpasar, dan GMKI Denpasar.
Di Gedung Dewan, para mahasiswa ini diterima oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Sugawa Korry. Politisi Partai Golkar asal Buleleng itu, didampingi Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bali I Nyoman Parta.
“Kedatangan kami dalam rangka menyatakan sikap dan komitmen dalam menjaga keutuhan Indonesia melalui tegaknya Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI,” kata juru bicara Aliansi Pergerakan Mahasiswa Bali, Efraim Mbomba Reda.
Pernyataan sikap ini, menurut dia, sebagai respon terhadap dinamika kebangsaan belakangan ini yang rentan terhadap ancaman bagi ideologi Pancasila dan keutuhan NKRI, seiring dengan munculnya gerakan intoleransi dan radikalisme.
“Kami ingin menegaskan komitmen sekaligus mengajak seluruh elemen masyarakat, untuk mendukung tegaknya Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika,” tandas aktivis PMKRI Cabang Denpasar ini.
Ada delapan poin pernyataan sikap Aliansi Pergerakan Mahasiswa Bali pada kesempatan tersebut. Di antaranya, mendukung tegaknya empat Konsensus Nasional: Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika; meningkatkan semangat Pancasila 1 Juni dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; menanamkan nilai-nilai Pancasila 1 Juni dalam kurikulum pendidikan; dan mendesak pemerintah merevisi UU Terorisme serta UU Ormas.
Selain itu, menolak penggunaan isu SARA untuk kepentingan apapun dan pembersihan institusi dari pengaruh radikalisme dan intoleransi; menuntut pembubaran ormas radikal secara tuntas; mereflekasikan nilai-nilai perjuangan para pahlawan nasional dan tokoh-tokoh lokal; serta menolak pelemahan KPK dalam bentuk apapun.
Merespon pernyataan sikap Aliansi Pergerakan Mahasiswa Bali ini, Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Sugawa Korry menyampaikan apresiasinya. Dewan, kata dia, mendukung dan sependapat dengan apresiasi mahasiswa ini.
Hal senada dilontarkan Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bali I Nyoman Parta. “Kami senang karena anak-anak muda lintas agama tidak berpangku tangan ketika ada rongrongan terhadap kohesifitas kebangsaan, ketika ada yang mempertanyakan persoalan atau bahkan menafikkan keberagaman Indonesia,” tegas Parta.
Ia pun mengajak para mahasiswa untuk tetap optimis, bahwa empat konsensus kebangsaan akan tetap tegak berdiri di Indonesia. “Siapapun yang mengganggu, rakyat pasti bahu membahu membela. Yakinlah, NKRI tidak akan pernah bubar,” pungkas Parta.