
balitribune.co.id | Bangli - Jumlah kasus gigitan anjing rabies mulai melandai. Kondisi ini dampak dari pelaksanaan vaksinasi yang secara masiv dilakukan petugas Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli dan mulai tumbuhnya kesadaran atau kehati-hatian masyarakat terhadap hewan penular rabies (HPR).
Kadis PKP Bangli I Wayan Sarma mengatakan hingga memasuki bulan April tercatat tujuh kasus postif rabies pada anjing. Menuruitnya, jika terjadi kasus gigitan akan ditindaklanjuti oleh petugas dengan melakukan pengambilan sampel otak ajing untuk diteliti di labolatorium. ”Memang kasus rabies melandai, melihat hasil pemeriksaan sampel hingga memasuki awal bulan April ditemukan tujuh kasus postif rabies pada anjing,” kata Wayan Sarma. Kamis (4/4/2024).
Menurunya, kasus postif rabies pada anjing imbas dari pelaksanaan vaksin yang kita lakukan secara masif dan berkesinambungan pada hewan penular rabies terutama pada anjing. Dengan jumlah populasi anjing sebanyak 59 364 ekor target tervaksin tahun ini yakni 80 persen dari jumlah populasi. ”Hingga bulan Maret pelaksanaan vaksin ada diangka 18 persen dan kami optimis akihir tahun target 80 persen bisa terealisasi,” jelas Kadis.
Lanjut Wayan Sarma penurunan kasus juga dikarenakan kesadaran dan kehati-hatian masyarakat terhadap hewan penyebar rabies “Vaksinasi terhadap HPR harus rutin dilakukan setiap tahun, memang kami tidak menampik pemahaman masyarakat untuk lakukan vaksin terhadap hewan pelihraan masih perlu ditingkatkan ada anggapan masyarakat jika sudah mendapat vaksin satu kali saja kedepanya tidak perlu lagi dilakukan vaksin,” ujar Watyan Sarma.
Kekurang pahaman masyarakat disikapi petugas dengan melakukan sosialisasi, setelah diberi pemahaman masyarakat baru paham. sam