balitribune.co.id | Badung - Perpustakaan Nasional Republik Indonesia menggelar kegiatan Sosialisasi Pengarusutamaan Naskah Nusantara sebagai Ingatan Kolektif Nasional (IKON) di Badung pada 16 hingga 17 Mei 2024. Kegiatan tersebut dalam rangka pelaksanaan Peraturan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2023 tentang Program Registrasi Naskah Kuno.
Program IKON yang diampu oleh Perpustakaan Nasional adalah termasuk dalam program Pengarusutamaan Naskah Nusantara. Program ini menjadi salah satu program prioritas Perpustakaan Nasional (Perpusnas). Melalui program Pengarusutamaan Naskah Nusantara sebagai IKON, Perpustakaan Nasional mengambil peran untuk mengupayakan agar naskah Nusantara menjadi bagian penting bagi masyarakat pemilik kebudayaannya.
Diharapkan, naskah kuno Nusantara sebagai warisan budaya bangsa yang sangat bernilai penting bagi identitas keIndonesian, dapat dikenal luas oleh masyarakat, tidak lagi menjadi wacana yang terpinggirkan. Sebagai tindaklanjut program IKON, Perpusnas telah menetapkan regulasi yang tertuang dalam Peraturan Perpustakaan Nasional Nomor 2 Tahun 2023 tentang Registrasi Naskah Kuno sebagai IKON dan pembuatan SK Dewan Pakar, SK Komite dan Sekretariat IKON.
Pada tahun 2024, Perpusnas menggencarkan program Pengarusutamaan Naskah Nusantara sebagai IKON kepada masyarakat di dareah melalui beberapa program fasilitasi dan pembinaan. Sebagai program prioritas nasional maka, Perpusnas memiliki kewajiban untuk melakukan ini. Program tersebut dirancang untuk menstimulasi daerah supaya mengembangkan naskah-naskah di daerahnya, agar para pemangku kepentingan berkolaborasi menggali IKON. Kali ini program sosialisasi di Kabupaten Badung diikuti seratus orang peserta. Sosialisasi diharapkan dapat menghasilkan beberapa rekomendasi potensi naskah-naskah unggulan yang dapat diajukan oleh Kabupaten Badung yang dinilai layak sebagai IKON.
Sekretaris Daerah Kabupaten Badung, I Wayan Adi Arnawa pada kesempatan tersebut mengapresiasi Perpusnas memilih Kabupaten Badung sebagai tempat penyelenggaraan sosialisasi. Pasalnya Kabupaten Badung merupakan salah satu pintu masuk Bali yang adalah daerah tujuan wisata.
Sementara itu Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Badung, Ni Wayan Kristiani mengatakan, melakukan kegiatan yang bekerjasama dengan Perpusnas terkait IKON. "Perpusnas dan kami berusaha menggali informasi dari naskah kuno yang ada di masyarakat supaya kedepannya nanti bisa kita pelihara, yang rusak kita perbaiki supaya ada gunanya dan bermanfaat bagi anak cucu kita kelak. Karena sangat-sangat bermanfaat misalnya ada hal-hal yang memang penting yang ada di naskah kuno itu yang akan kita ambil hikmahnya. Naskah kuno itu harus dibuka oleh masyarakat jangan terlalu disakralkan. Karena jika terlalu disakralkan, tidak pernah dibuka, suatu saat nanti ketika dibuka hanya tinggal kulitnya saja isinya sudah tidak ada," jelasnya.