balitribune.co.id | Gianyar - Di sela pelaksanaan WWF di Bali dari 18 Mei sampai 25 Mei yang difokuskan di Nusa Dua Badung, para delegasi melakukan kunjungan ke beberapa lokasi yang berhubungan dengan pemuliaan air. Dalam event internasional ini, Kabupaten Gianyar yang juga memiliki sejarah panjang pemuliaan air, Delegasi WWF dalam jadwal yang beredar mengunjungi Cultural Village Ubud.
Dikonfirmasi Kadispar Gianyar, Wayan Gede Sedana, sampai Senin (20/5), dari jadwal kunjungan delegasi WWF, selain kegiatan di pusatkan di Nusa Dua, delegasi WWF akan berkunjung ke Jatiluwih, Museum Subak Tabanan, Kebun Raya Bedugul, Danau Batur Bangli. "Dalam jadwal, kunjungan delegasi WWF akan berkunjung ke Kecamatan Ubud yaitu Cultural Village Ubud," jelas Wayan Gede Sedana.
Ditambahkan, jadwal kunjungan delegasi WWF bisa saja berubah sewaktu-waktu, dan berkunjung ke situs atau lokasi yang memiliki sejarah dengan pemuliaan air. Seperti diketahui, Gianyar memiliki Obyek Wisata Yeh Pulu, yang mana situs ini sudah terdaftar dalam UNESCO. Obyek ini memiliki sejarah panjang dalam pemuliaan air di Bali yang berhubungan dengan kehidupan agraris di Bali Selatan.
Obyek lain yang tidak kalah penting adalah Tirta Empul, Tampaksiring yang juga memiliki sejarah panjang tentang masyarakat tradisi sebelumnya melakukan pemuliaan air. Sedangkan Wilayah Desa Taro juga memiliki obyek yang tidak kalah menariknya berkait dengan tata kelola air. "Kami di Dispar terus melakukan kontak dengan Dispar Provinsi Bali, apakah ada perut jadwal dan akan berkunjung ke situs di Gianyar," ujarnya.
Ditambahkan, dalam keadaan apa pun, Gianyar selalu siap menerima kunjungan delegasi WWF. "Dalam keadaan darurat kami selalu siap menyambut kedatangan delegasi WWF di Gianyar, kami sudah terbiasa menyambut kedatangan delegasi internasional," jelasnya lagi.
Mengingat delegasi WWF yang jumlahnya mencapai lebih dari 50.000 peserta, dan juga hadir belasan kepala negara, dapat dimungkinkan sebagian delegasi akan berkunjung ke salah satu obyek atau situs di Gianyar.