balitribune.co.id | Bangli - Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta menyerahkan bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan) berupa traktor tangan roda dua kepada 20 Kelompok tani yang ada di Kabupaten Bangli pada Senin, (24/6). Penyerahan bantuan yang dipusatkan di kantor Dinas Pertanian Ketahanan Pangan (PKP) tersebut dihadiri Kepala Dinas PUPR Perkim Bangli, Dewa Ngakan Widnyana Maya, Kadis DLH, Putu Ganda Wijaya dan kelompok tani penerima.
Kepala Dinas PKP Bangli, I Wayan Sarma mengatakan bahwa sampai saat ini Kabupaten Bangli belum mampu memenuhi kebutuhan bahan pokok beras untuk konsumsi bagi seluruh masyarakatnya Bangli. Maka dari itu salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bangli untuk mengurangi angka devisit beras adalah dengan optimalisasi pemanfaatan lahan atau yang dulu kita kenal dengan istilah intensifikasi. “Dalam upaya optimalisasi pemanfaatan lahan perlu didukung oleh alat dan mesin pertanian pra panen khususnya traktor,” ujar Wayan Sarma.
Kata Wayan Sarma untuk bantuan alsintan yang diterima sumber anggaran Sepenuhnya bersumber dari APBN yaitu Direktorat Alat dan Mesin Pertanian Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian RI TA 2024. Adapun jumlah traktor roda 2 yang di serahkan berjumlah 20 unit, didistribusikan untuk ke Kecamatn Bangli 8 unit, Kecamatan Susut 5 unit, dan Kecamatan Tembuku 4 unit serta kecamatn Kintamani 3 unit.”Kami berharap dengan diterimanya bantuan traktor kedepanya petani bisa memenuhi kebutuhan alat dan mesin pertanian untuk pengolahan tanah bagi petani dalam rangka peningkatan produksi melalui peningkatan indeks pertanaman,” ujar Wayan Sarma.
Sementara Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta mengatakan ketersedian alat dan mesin pertanian merupakan hal yang urgent yang wajib diperhatikan karena terbukti mampu meningkatkan efisiensi kerja dibandingkan dengan pemanfaatan tenaga konvensional.
Menurutnya penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) esensial untuk mewujudkan kedaulatan pangan, peningkatan kesejahteraan petani, peningkatan nilai tambah dan daya saing usaha pertanian. “Program bantuan alsintan merupakan salah satu bentuk intervensi langsung pemerintah, yang kini cukup dominan dalam bidang alsintan. Dengan berkembangnya pemanfaatan alsintan diharapkan akan mendorong petani untuk meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas pertanian di Kabupaten Bangli,” jelasnya.
Sedana Arta juga berharap Alsintan yang diterima oleh kelompok tani dapat dikelola secara agribisnis dalam bentuk Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) sehingga alsintan tersebut terpelihara dan mempunyai dana cadangan untuk operasional serta dana pengganti pembelian alsintan baru untuk regenerasi.