balitribune.co.id | Denpasar - Kementerian terkait terus mendorong upaya peningkatan jumlah wirausahaa di Indonesia. Dalam hal ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai pendidikan yang memfokuskan pada penguasaan keterampilan turut berperan dalam melahirkan wirausahawan muda di Indonesia.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Kiki Yuliati mengatakan, terus mendorong dan memfasilitasi siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk berwirausaha melalui kurikulum-kurikulum yang dirancang bersama industri, termasuk melalui teaching factory, pembelajaran berbasis proyek (PBL). "Semua kami kembangkan untuk menciptakan ekosistem pendidikan vokasi yang relevan terhadap kebutuhan dunia usaha dan dunia industri, termasuk untuk mendukung kewirausahaan siswa,” ungkapnya dalam siaran persnya, Minggu (28/7).
Keberanian menjadi salah satu modal penting untuk menghapus mental block saat akan memulai usaha, utamanya bagi para siswa SMK. Dengan dukungan program kewirausahaan yang ada di sekolah diharapkan semakin melejitkan potensi atau peluang kewirausahaan yang dirintis oleh para siswa, bahkan sejak masih dibangku SMK.
Lulusan SMK tidak hanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di industri, akan tetapi juga didorong menjadi wirausaha yang mandiri. Upaya ini diharapkan dapat menjawab persoalan masyarakat saat ini terkait dengan keterbatasan lapangan pekerjaan serta dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru.
Dea Goesti Rizkita, Puteri Indonesia Perdamaian tahun 2017 mengatakan bahwa, selain melalui pembelajaran yang mampu mengasah ide-ide inovatif, peserta didik di SMK juga harus dibekali keberanian untuk memulai bisnis. Pasalnya, saat memulai usaha, seseorang biasanya akan menghadapi hambatan yang tak jarang berasal dari diri sendiri, yakni mental block.
“Mental block ini sering kali berupa pertanyaan-pertanyaan pesimis dari dalam diri. Misalnya tidak punya modal, malu, tidak bakat dan sebagainya. Mental block ini harus dihilangkan. Sekolah harus mengajarkan keberanian untuk memulai usaha kepada siswanya dan menghilangkan mental block ini,” kata Dea.
Menurutnya, keberanian untuk memulai merupakan keterampilan yang sangat dibutuhkan dalam memulai bisnis. Dengan keberanian dalam memulai, maka mental atau pemikiran seseorang dalam memulai bisnis akan terus bertumbuh.
“Akan tetapi, jika kita terlalu banyak menyimpan pemikiran atau ide saja dan tidak dilakukan karena berbagai pemikiran-pemikiran negatif sendiri, maka jadinya hanya block hingga disitu saja,” ujar Dea.
Ia berpesan, dalam menumbuhkan keberanian tersebut, para siswa ini perlu menemukan alasan, kenapa ingin memulai bisnis tersebut. “Hal ini bertujuan untuk memberikan motivasi kita disaat kita mengalami situasi block,” tambahnya.