balitribune.co.id | Tabanan - Seorang remaja asal Prancis berinisial T (14) dilaporkan hilang usai terperosok saat melakukan pendakian di Gunung Batukaru. Sampai dengan Selasa (27/8) sore, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap remaja tersebut. Upaya pencarian tersebut mulai dilakukan sejak Senin (26/8) sore.
“Tim SAR masih melakukan pencarian secara menyeluruh di wilayah sekitar Gunung Batukaru,” jelas Kepala Seksi Humas Polres Tabanan, Iptu I Gusti Made Berata yang mengkonfirmasi kejadian itu.
Dari beberapa informasi yang diperoleh, T melakukan pendakian mulai Minggu (25/8) pagi. Ia mendaki bersama ibunya, Sooman (45), dan dua orang saudaranya yakni L (17 dan R (12).
Keluarga itu memulai pendakian dari Pura Malen di Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan dengan diantar seorang driver dari Mengwi, Badung. Rencananya, mereka akan turun dari Gunung Batukaru di Kecamatan Penebel karena sudah booking penginapan di wilayah tersebut dan diperkirakan akan sampai sekitar pukul 18.00 Wita.
Namun, sampai dengan pukul 22.00 Wita, rombongan keluarga dari Prancis tersebut belum tiba di lokasi. Driver yang mengantarkan rombongan keluarga itu kemudian melapor ke Polsek Penebel yang kemudian diarahkan ke Polsek Pupuan.
Pada Senin (26/8) pagi sekitar pukul 10.00 Wita diperoleh informasi dari Polsek Penebel bahwa dua orang anggota keluarga tersebut yakni Sooman dan anak bungsunya, R, sudah tiba di Penebel.
Di saat yang sama, Sooman juga menceritakan bahwa anak sulungnya dan yang kedua terpisah dan masih tersesat di gunung Batukaru. Satu setengah jam kemudian atau sekitar pukul 11.30 Wita, kembali ada informasi dari kantor Desa Karyasari, Kecamatan Pupuan, yang menyebutkan L atau anak sulung Sooman sudah ditemukan.
L kemudian dibawa ke puskesmas pembantu setempat untuk mendapatkan perawatan medis. Tidak lama kemudian ia dibawa ke Penebel untuk bertemu dengan ibu dan adiknya. Di saat itu juga, L menceritakan ia dan adiknya, T, terpisah usai terjatuh saat melakukan pendakian pada Minggu (25/8) malam sekitar pukul 20.00 Wita.
L berhasil menyelamatkan diri dengan menyusuri aliran sungai. Sementara T tidak diketahui keberadaannya. "Ketika terperosok, mereka terpisah. Satu orang berhasil selamat," jelas Kepala Kantor Pencarian Orang dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya, secara terpisah.