balitribune.co.id | Singaraja - Untuk menjangkau pelayanan lebih luas terutama mendapatkan akses informasi, Kabupaten Buleleng melakukan inovasi model pelayanan terintegrasi dengan meluncurkan perencanaan Sistem Navigasi Akses Pemanfaatan Layanan dan Informasi Terintegrasi (Singa Pinter). Melalui Dinas Kominfosanti model tersebut diperkenalkan pada rapat kordinasi di Gedung Buleleng Command Center pada Rabu (16/10).
Kepala Dinas Kominfosanti Buleleng, Ketut Suwarmawan memimpin rapat tersebut dengan melibatkan perwakilan dari Dinas Pariwisata, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), Dinas Sosial, serta Tim Efektif Singa Pinter.
Dalam penjelasannya Kadis Suwarmawan mengatakan program Singa Pinter bertujuan untuk mengoptimalkan sistem informasi publik yang efektif, efisien, dan mudah diakses oleh masyarakat. Melalui kolaborasi lintas dinas, termasuk Disdukcapil, DPMPTSP, Disdikpora, Dinas Pariwisata, dan Dinas Sosial, sistem ini dirancang untuk memberikan solusi sederhana namun berdampak besar dalam penyediaan layanan publik yang cepat dan gratis.
“Kami berharap Singa Pinter dapat diterapkan di berbagai instansi pemerintah untuk mendukung layanan publik berbasis digital yang transparan dan efisien. Paling tidak sebelum akhir tahun aplikasi ini bisa direalisasikan,” kata Ketut Suwarmawan.
Ia menyebut pengembangan layanan publik digital ini menjadi solusi atas banyaknya sistem layanan/aplikasi yang terpisah, yang sebelumnya membingungkan masyarakat. Dengan total 44 layanan terpisah, Singa Pinter akan mengintegrasikan 5 aplikasi layanan utama terlebih dahulu yakni, Layanan Kependudukan (Aku Online-NG), Layanan Perizinan (SiAjaib), Pariwisata (Visit North Bali), Layanan Pendidikan (DAPODIK) dan Layanan Sosial (GCT).
Aplikasi-aplikasi ini diharapkan dapat mempermudah akses layanan publik secara online, mendukung transparansi, dan efisiensi dalam pelayanan. Selain itu, keberhasilan sistem ini juga ditunjang oleh ketersediaan infrastruktur dan fasilitas internet yang memadai serta komunikasi yang aktif antara pemerintah dan masyarakat.
“Melalui implementasi Singa Pinter, diharapkan masyarakat Buleleng dapat menikmati kemudahan dalam mengakses layanan-layanan tersebut secara cepat, praktis, dan efisien, sehingga turut mendukung kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan,” tandasnya.