balitribune.co.id | Mangupura - Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Badung nomor urut 1, I Wayan Suyasa dan I Putu Alit Yandinata (Suyadinata) disambut meriah oleh puluhan warga lansia dari ratusan masyarakat yang hadir dalam pertemuan di Banjar Samu, Desa Adat Samu, Desa Mekar Bhuana, Kecamatan Abiansemal, pada Rabu (6/11).
Dalam kesempatan tersebut, Suyadinata menerima berbagai keluhan dari masyarakat terkait minimnya perhatian terhadap penyandang disabilitas, kurangnya transportasi sekolah yang disediakan pemerintah, serta keluhan warga yang merasa terintimidasi selama ini. Masyarakat berharap Suyadinata dapat membawa perubahan positif, khususnya dalam memberi edukasi politik yang baik dan memperhatikan kelompok rentan.
Calon Bupati Badung, I Wayan Suyasa mengungkapkan, hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan angka kemiskinan di Badung mencapai hampir 16.000 orang, termasuk masyarakat berpenghasilan di bawah Rp. 600 ribu per bulan. Ia menegaskan komitmennya untuk memberi perhatian lebih kepada kelompok rentan, khususnya penyandang disabilitas, melalui bantuan modal usaha, santunan, serta pelayanan kesehatan tanpa antrean khusus di rumah sakit.
"Kami berkomitmen untuk mengubah sistem birokrasi di rumah sakit. Penanganan kesehatan bagi masyarakat harus diutamakan, sementara administrasi akan diselesaikan setelahnya. Mari kita layani masyarakat dengan hati," ujar Suyasa.
Suyasa juga menyampaikan pentingnya kesejahteraan petugas pelayanan masyarakat, termasuk guru, perawat, dan tenaga medis. Ia berjanji akan meningkatkan kesejahteraan mereka dengan menambah penghasilan agar lebih termotivasi dalam melayani masyarakat.
Di sisi lain, I Putu Alit Yandinata, sebagai calon Wakil Bupati Badung no. urut 1 menekankan visinya untuk mewujudkan Kabupaten Badung yang sejahtera, bahagia, dan merata. Ia mengungkapkan keprihatinannya atas banyaknya masyarakat yang belum sejahtera, meskipun Kabupaten Badung memiliki Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang tinggi.
“PAD Badung yang besar seharusnya bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat, bukan dibagi-bagi dengan jumlah besar ke kabupaten lain,” tegas Alit Yandinata.
Pasangan Suyadinata memiliki sejumlah program unggulan, seperti bantuan Rp. 1 miliar per banjar adat, Rp. 2 miliar per desa adat, santunan kematian Rp. 25 juta, serta terpenting bantuan Rp. 2 juta per bulan bagi lansia.
Sementara Ketua Tim Pemenangan Mulia-Pas dan Suyadinata Kabupaten Badung, I Wayan Disel Astawa, mengungkapkan bahwa program Suyadinata dirancang untuk memberikan manfaat yang merata kepada seluruh masyarakat, tanpa membeda-bedakan. Selain itu, berjanji untuk menyelesaikan permasalahan kemacetan di sekitar persimpangan Mambal, yang selama ini menjadi titik kemacetan utama.
Koordinator Pemenangan Mulia-Pas Provinsi Bali, I Kadek Budi Prasetya, juga menegaskan pentingnya komitmen "satu komando" yang selaras antara pemerintahan pusat, provinsi, dan kabupaten. Ia berharap masyarakat Bali dan Badung memilih Suyadinata agar dapat merealisasikan program-program pro-rakyat dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, termasuk peningkatan gizi bagi generasi muda.
Dalam kesempatan tersebut, Budi yang akrab disapa Dek Rambo juga menyampaikan “Bersih-Bersih” yang sempat ditanyakan kepada presiden Prabowo Subianto saat hadir di Bali beberapa waktu lalu, dan di jawab presiden bahwa bersih-bersih itu adalah hal yang sangat serius.
"Karena Satu sen pun uang masyarakat harus dipertanggungjawabkan. Kalau ada yang main-main ya kita peringatkan, tapi kalau tidak bisa diperingatkan ya hati-hati!!," Ujarnya menirukan ucapan presiden saat hadir di Bali.
Pasangan calon Suyadinata berharap dapat membawa perubahan dan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat Badung, dengan berbagai program yang berorientasi pada kesejahteraan dan pelayanan yang lebih baik.