balitribune.co.id | Negara - Mendekati masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru), kondisi jalan Denpasar-Gilimanuk menjadi sorotan. Kerusakan yang terjadi di sepanjang ruas jalan nasional yang melalui Kabupaten Jembrana ini sangat membahayakan pengguna jalan.
Libur Natal dan Tahun Baru akan segera tiba. Seperti libur akhir tahun sebelum-sebelumnya, arus wisatawan masuk Bali diprediksi akan mengalami lonjakan. Selain melalui jalur udara, wisatawan masuk Bali juga melalui jalur darat. Sebagai wilayah pintu gerbang pulau dewata, Kabupaten Jembrana menjadi jalur perlintasan menuju destinasi wisata yang ada di sejumlah wilayah di Pulau Bali.
Terdapat akses vital lintas Jawa-Bali berada di Kabupaten Jembrana. Selain Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, jalan nasional Denpasar-Gilimanuk yang melintasi wilayah di ujung barat pulau Bali ini kini menjadi perhatian serius. Berbagai persiapan kini terus dimatakan menjelang masa angkutan Nataru. Termasuk penanganan kondisi ruas jalan yang kini terdapat banyak kerusakan.
Untuk mengecek kondisi ruas jalan Denpasar-Gilimanuk, teranyar kembali dilakukan survey disepanjang ruas jalan hingga di Gilimanuk pada Senin (16/12). Survey dilakukan Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto bersama Dandim 1617/Jembrana, Letkol M. Adriansyah serta instansi terkait seperti PPK 1.2 BPJN Provinsi Bali, Dinas PUPRPKP Jembrana dan Bidang Perhubungan.
Dalam survey langsung yang dilakukan dengan berkendara motor tersebut memang didapati kondisi jalan yang mengalami kerusakan di berbagai titik. Pada titik jalan yang berlobang juga diberikan tanda melingkar dengan cat semprot. Dengan adanya puluhan titik lubang, jalur utama ini dinilai membahayakan keselamatan pengguna jalan sehingga dipandang perlu segera mendapat penanganan.
Kendati di sejumlah titik saat ini sudah dipasang papan peringatan terkait jalan rusak, namun Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto menyatakan langkah terpenting adalah segera dilakukan perbaikan untuk sementara. "berkaca pada permasalahan tahun lalu, seperti jalan berlubang ini, agar tidak ada kecelakaan, kami lakukan antisipasi dengan survey ini dan kordinasi,” ujarnya.
Selain kondisi jalan berlubang, lampu penerangan jalan yang tidak menyala juga menjadi perhatian serius. Pihaknya berharap lampu penerangan jalan di sejumlah titik yang tidak menyala agar ditangani sehingga bisa berfungsi, “untuk keamanan dan keselamatan pengguna jalan, lampu penerangan jalan juga harus mendapat perhatian sehingga pada malam hari tidak gelap,” tandasnya.