Dua OGDJ di Jungutan Terima Bantuan dari Gubernur | Bali Tribune
Bali Tribune, Sabtu 21 September 2024
Diposting : 6 July 2017 20:47
release - Bali Tribune
OGDJ
Kondisi OGDJ di Desa Jungutan, Karangasem, yang mendapat bantuan dari Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika, ini memang memprihatinkan.

BALI TRIBUNE - Kondisi dua bersaudara, I Nengah Simpen (34) dan I Komang Ada (28) warga Banjar Yeh Kori, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karangasem, dua bersaudara mengidap gangguan jiwa mendapat perhatian Gubernur Bali, Made Mangku Pastika. Orang nomor satu di Bali itu secara khusus mengutus tim Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali untuk menyerahkan bantuan sementara serta meninjau kondisi yang bersangkutan kerumahnya, Rabu (5/6).

Setiba di lokasi, utusan Gubernur itu menyaksikan kondisi kedua bersaudara tersebut begitu memprihatinkan. I Nengah Simpen hanya duduk termangu di atas tempat tidur terbuat dari ulatan bambu yang sehari-hari juga dimanfaatkan untuk tempat tidur bersama ayahnya, lebih memprihatinkan kondisi I Komang Ada dipasung kaki kirinya dengan rantai.

Menurut penuturan ayah kandung dua bersaudara itu orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) itu, l Ketut Rugeg, anak-anaknya mulai terlihat menderita gangguan jiwa sejak tamat SD, ditandai sakit panas kemudian sering bengong dan ngumik sendirian. Walau memiliki riwayat gangguan yang sama, tempramen keduanya sangat berbalik, Komang Ada temperamennya lebih emosional, sering keluar rumah bahkan sempat menghilang hingga enam hulan.

Atas pertimbangan itulah, Komang Ada dipasung sejak 2014. Kaki kirinya diikat rantai kemudian ditambatkan di batang besi. Dia ditempatkan dan tidur seorang diri di gubuk rumahnya, yang merupakan bantuan bedah rumah dari Pemprov Bali. Berbeda dengan kakaknya, I Nengah Simpen perilakunya tidak segalak Komang Ada. Nengah Simpen lebih banyak diam, sehingga tidak dipasung. Dia tidur di dapur bersama Ketut Rugeg.

Untuk biaya hidup mereka bertiga selama ini, Ketut Rugeg hanya mengandalkan dari hasil material lahan galian c yang dimilikinya. Per satu truk engkel Ketut Rugeg hanya mendapatkan bagian Rp20.000, setelah dipotong ongkos pekerja yang bekerja secara tradisional. Saking berat beban yang ditanggung, Rugeg pun mulai menunjukkan gejala stres dengan mencabut rambutnya sendiri, dan terlihat tambah parah sejak istrinya meninggal dua tahun lalu.

“Tolong carikan saya bantuan, agar bisa digunakan membiayai kedua anak saya,” kata Ketut Rugeg seraya menjelaskan pengobatan anaknya sudah diusahakan dengan mengajak periksa dan berobat ke RSJ Bangli, sempat hingga tujuh kali berobat, namun setelah pulang dan obatnya habis, gangguan yang diderita kembali kumat.

Sementara itu, Kepala Dusun Yeh Kori I Komang Sudirma, yang ikut mengantarkan tim meninjau lokasi, tidak menampik keadaan warganya tersebut. Ia yang baru menjabat sekitar 2 bulan sudah berusaha membantu fasilitas periksa, bantuan rutin lain seperti raskin dan kartu BPJS pun sudah dimiliki, namun sayang kartu BPJS tersebut dirobek oleh I Komang Ada. Ia pun berjanji akan segera mencetakkan kartu yang baru.

Di sisi lain, Ni Ketut Pujawati yang merupakan pengelola bagian Program Gangguan Jiwa di Puskesmas Bebandem, yang sudah terlebih dahulu memeriksa kondisi dua bersaudara tersebut, menyatakan penanganan ODGJ di Kecamatan sudah dilaksanakan secara maksimal, namun karena kendala personil dengan penanganan wilayah yang cukup luas sehingga masih terdapat beberapa yang tercecer. Peran keluarga juga menurut sangat penting untuk aktif memeriksakan maupun mmencarikan obat keluarganya yang mengidap ODGJ.

Terlebih saat ini Puskesmas sudah memiliki layanan stok obat untuk ODGJ. Saat ini, untuk wilayah Bebandem, terdapat hampir 70 orang ODGJ yang terdaftar dalam data Puskesmas. Dari jumlah itu, sebanyak 50 orang ODGJ sudah aktif memeriksakan diri berkat kesadaran keluarganya, dan sisanya sebanyak 20 orang seperti dua bersaudara tersebutlah yang mesti mendapatkan kunjungan langsung kelapangan. Untuk penanganan lebih lanjut, dalam waktu sepekan ini Ia berjanji akan segera memberikan penanganan kepada dua bersaudara anak Ketut Rugeg, bahkan bila perlu akan langsung dirujuk ke RSJ Bangli dengan menggunakan ambulance Puskesmas.

Pada kesempatan itu, tim Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali menyerahkan bantuan sementara dari Gubernur Bali berupa sejumlah uang tunai serta beras guna meringankan beban hidup Ketut Rugeg sekeluarga sehari-hari. Dan terkait bantuan lainnya akan dikoordinasikan dengan instansi terkait. Melalui kesempatan itu, juga diharapkan dapat menggugah rasa kepedulian masyarakat terhadap sesama yang membutuhkan.