Tabanan, Bali Tribune
Jalur Denpasar-Gilimanuk yang berada di wilayah Tabanan memang dikenal rawan kecelakaan sehingga dijuluki Jalur Tengkorak. Apalagi di jalur tanjakan Banjar Samsam II, Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan sering terjadi kecelakaan, baik truk mogok ataupun terguling karena tidak kuat menanjak di jalur tersebut. Seperti yang terjadi kemarin ada dua truk yang mogok di waktu yang hampir bersamaan di jalur tersebut.
Truk Nissan bernomor polisi N 8132 UQ yang dikemudikan oleh Suwarno (43) warga Probolinggo, Jawa Timur, bersama dua orang kernetnya mogok di tanjakan Samsam di Banjar Samsam II, Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Rabu (27/4) sekitar pukul 23.00, hingga Kamis (28/4/) truk berwarna biru itu belum bisa evakuasi karena diduga kelebihan muatan. Namun sang sopir mengelak kalau truknya kelebihan muatan, dirinya berdalih kalau truknya mogok karena as roda truk putus. “Saya cuma membawa Gypsum 30 ton tapi tidak kelebihan muat. Truknya tidak bisa menanjak karena as roda truk putus,” bantah Suwarno.
Sementara, tak jauh dari tempat tersebut sebuah truk Mitsubisi Fuso bernopol N 8424 UR yang dikemudikan Jayadi (48) warga Malang, Jawa Timur, juga mogok di turunan Banjar Mandung, Desa Sembung Gede, Kerambitan, karena karet koplingnya habis. Tak pelak akibat mogoknya truk-truk fuso ini sempat membuat kemacetan yang cukup panjang dari arah barat. Untuk menghindari kemacetan yang cukup parah akhirnya petugas kepolisian memberlakukan sistem buka tutup kendaraan, agar lalulintas dijalur ini berjalan lancar meskipun agak tersendat.
Kapolsek Kerambitan Kompol I Gede Made Punia membenarkan perihal peristiwa tersebut. Dia mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih berusaha untuk mengevakuasi kedua truk tersebut. “Kita masih lakukan evakuasi,” jelasnya.