BALI TRIBUNE - Semenjak diresmikan menjadi olahraga rekreasi pada tahun 2009 silam oleh Federasi Olah Raga Rekreasi Masyarakat (Formi) Provinsi Bali, ceki atau yang lebih dikenal dengan istilah “meceki” kini sangat digandrungi. Bahkan meceki kini marak dipakai sebagai ajang penggalian dana, yang dikemas dalam Lomba Ceki.
Seperti yang diselenggarakan Banjar Adat Satrya Mandhala, Jambe Blodan, Desa Dauh Peken, Tabanan, Minggu (10/12). Dalam rangka penggalian dana jelang pemlaspasan Bale Kukul milik Banjar Adat setempat.
Kegiatan ini mendapat apresiasi Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, yang secara langsung membuka acara yang diikuti 125 peserta itu. Hadir juga Anggota DPR-RI I Made Urip, I GN. Putra Wirasana, Anggota DPRD Tabanan I Gusti Komang Wastana, Perbekel serta tokoh masyarakat setempat.
Di samping itu, lomba ceki ini diselenggarakan bukan semata-mata untuk penggalian dana, melainkan juga agar lebih mempererat tali persaudaraan. Seperti yang telah disampaikan oleh manggala Adat Banjar Satya Mandhala, Jambe Blodan Pak Juniarta.
“Boye je lomba niki tujuane ngerereh juara, nanging untengne niki untuk lebih mempererat pesemetonan dan persatuan khususnya di Desa Dauh Peken, dan Desa Pekraman Kota Tabanan,” ungkapnya.
Atas diselenggarakannya kegiatan ini, Wabup Sanjaya mengungkapkan, selain bertujuan untuk penggalian dana dan untuk mempererat pesemetonan dan persatuan seperti yang telah disampaikan Manggala Adat. Namun lomba ceki ini juga merupakan partisipasi aktif masyarakat Tabanan dalam rangka melestarikan budaya Bali.
Ia minta masyarakat di Tabanan lebih sering lagi menyelenggarakan acara serupa, supaya persatuan di antara pesemetonan yang sudah terjaga dengan baik, lebih dipererat lagi. “Apa yang digagas ini sudah becik pisan, luar biasa maknanya. Dalam ajang ini silaturahmi juga terus terjaga sehingga lebih memudahkan Pemerintah dalam mewujudkan Tabanan yang Serasi (Sejahtera, Aman dan Berprestasi)," pungkas Sanjaya.
Selain membuka lomba, Wabup juga ikut menunjukkan kebolehannya bermain ceki, ditemani IGN. Putra Wirasana, 2 orang manggala adat setempat.