BALI TRIBUNE - Hujan deras yang mengguyur wilayah Bangli mengakibatkan tebing tinggi, kurang lebih 15 meter, longsor dan menutupi akses jalan di Desa Sukawana, Kecamatan Kintamani, tepatnya jalan menuju Banjar Kubu Salya. Selain itu, longsor terjadi di lereng bukit Demulih, Susut dan material longsor menimpa dapur milik Bendesa Adat Demulih I Ketut Suwudnya SH, Senin (29/1).
Prebekel Desa Sukawana I Ketut Nonog menyampaikan hujan deras dan angin kencang melanda wilayah Desa Sukawana dan sekitarnya. Dampak dari cuaca ekstrem itu mengakibatkan tanah longsor. Diperkirakan kejadian tanah longsor dini hari. "Kami kurang tahu kejadian jam berapa, yang jelas akibat kejadian tersebut akses lalu lintas terhambat," ungkapnya.
Agar bisa dilalui pihaknya bersama warga berupaya mengevakuasi material longsor, hanya saja tumpukan material cukup tinggi sehingga dibutuhkan alat berat. "Kami sudah koordinasi dengan BPBD, menunggu alat berat dari Dinas PU," sebutnya.
Dikatakan, pihaknya tidak mampu mengevakuasi material longsor mengingat ada bongkahan batu. Setelah diturunkan alat berat proses evakuasi yang melibatkan petugas dari Polsek Kintamani, Koramil Kintamani dibantu masyarakat akhirnya sekitar pukul 14.30 wita akses jalan sudah bisa dilewati kendaraan. Sementara akibat tebing di lereng bukit Demulih, longsor menimpa dapur milik Bendesa Adat Demulih, Suwudnya. Akibatnya bagian tembok dapur hancur dan kerugian material sebesar Rp 10 juta.
Kapolsek Susut AKP Ida Bagus Karyawan mengajak masyarakat untuk tetap waspada dan menjauhi areal tebing. “Daerah susut termasuk daerah rawan longsor, makanya kita mengajak masyarakat untuk tetap waspada dan menjauhi tempat yang rawan longsor,” ujar AKP IB Karyawan.
Di lokasi yang berbeda 10 pohon tumbang di jalur Kayuambua-Kintamani tepat di sepanjang Desa Sekardadi, Kecamatan Kintamani, Bangli. Proses evakuasi pohon tumbang dilakukan beberapa personel Polsek Kintamani bersama petugas Dinas PU.