Denpasar, Bali Tribune
Prediksi Musyawarah Daerah (Musda) III Partai Demokrat Provinsi Bali berlangsung panas, akhirnya tak terbukti. Pasalnya, dalam agenda pemilihan ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bali periode 2016-2021 di Inna Grand Bali Beach Sanur, Minggu (15/5), riak-riak pertarungan sama sekali tak terlihat.
Ini menarik, karena semula diinformasikan ada empat calon ketua yang akan bertarung dalam suksesi kepemimpinan ini. Mereka adalah incumbent Made Mudarta, anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI Putu ‘Leong’ Sudiartana, Wakil Sekjend DPP Partai Demokrat, Putu Supadma Rudana, dan anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Bali, Nengah Tamba.
Hanya saja menjelang agenda pemilihan, hanya tersisa dua kandidat yang bertarung. Keduanya adalah Made Mudarta dan Putu Supadma Rudana. Tak ada informasi pasti, kenapa nama Putu Leong dan Nengah Tamba akhirnya tak ikut bertarung. Selanjutnya dalam sidang yang berlangsung secara tertutup, Made Mudarta akhirnya terpilih secara aklamasi sebagai nahkoda ‘mercy’ lima tahun ke depan.
Sembilan DPC Partai Demokrat kabupaten/kota selaku pemilik hak suara, secara bulat mendukung politisi asal Jembrana itu. Ini mengejutkan, mengingat sebelumnya tujuh dari sembilan DPC Partai Demokrat justru sempat membeberkan ‘dosa-dosa’ Mudarta. Selama menahkodai Partai Demokrat, Mudarta dinilai gagal, termasuk gagal memenuhi target yang dipatok DPP Partai Demokrat untuk Pilkada serentak 2015 lalu.
Selain itu, laporan pertanggungjawaban Mudarta, bahkan diterima oleh sembilan DPC Partai Demokrat tanpa sedikitpun catatan. Kinerja Mudarta bersama jajaran pengurusnya malah dinilai sangat bagus, termasuk prestasi memenangkan Pilgub Bali 2013 serta capaian memuaskan pada Pileg 2014.
“Setelah melalui proses musyawarah, kesembilan DPC akhirnya bermufakat dan kembali mempercayakan Mudarta sebagai ketua DPD Partai Demokrat Bali,” jelas Ketua Badan Pembinaan Organisasi Kaderisasi Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat Pramono Edy Wibowo, usai memimpin jalannya pemilihan ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bali.
Menurut dia, Putu Rudana yang menjadi rival Mudarta, tetap akan duduk sebagai Wakil Sekjend DPP Partai Demokrat. “Pak Rudana fokus di DPP. Kebetulan juga ada hal yang saya kerjakan bersama Pak Rudana,” ujarnya.
Hal tak jauh berbeda juga dilontarkan oleh Mudarta. Menurut dia, baik dirinya maupun Putu Rudana, berkomitmen untuk saling mendukung. “Saya akan mendukung beliau di DPP, dan beliau mendukung saya membesarkan partai ini di Bali,” pungkas Mudarta.