BALI TRIBUNE - Sanur Surfing Community menggelar Sanur Surfing Contest bertepatan pelaksanaan BritAma Sanur Village Festival (SVF) 2017 pada Kamis (10/8) di Sanur, Denpasar. Ketua Panitia Sanur Surfing Contest 2017, Ketut Kuni Suarta mengatakan event ini merupakan tahun ke-5 di ajang SVF, dan pelaksanaan sekarang merupakan tahun terbaik karena ombak sangat mendukung.
Menurutnya, kelas kontes dibagi dua yakni open dan dibawah 18 tahun. Untuk kelas open diikuti oleh beberapa pesurfing pro seperti Wayan Budayasa, Komang sanjaya, Ketut Juliarta, Made Sutama dan Ketut Suarta. Dikatakan Kuni, tahun depan Sanur Surfing Contest yang merupakan barometer event surfing di daerah pantai timur dapat dikembangkan. Sehingga Sanur Surfing Contest bisa dijadikan agenda maupun sirkuit surfing di Bali.
"Memang kita melaksanakan kontes surfing masih sebatas pesurfing Sanur, namun sangat berarti bagi persiapan para surfer Sanur maupun penjaringan bakat bagi pesurfing junior untuk tampil dan paham akan teknik dan peraturan kejuaraan surfing," kata Kuni.
Pantai Sanur sebut dia, dikenal memiliki ombak yang berbeda dengan daerah pantai lainnya, seperti Magic Wave di dekat Bali Beach, Outside Reef dan Sanur Reef yang memiliki ombak terpanjang yang masuk nominasi dunia. Outside Reef dijadikan pilihan kontes tahun ini merupakan bagian pengenalan bagi para pesurfing junior. Para surfer muda diharapkan dapat menaklukkan ombak dengan teknik-teknik surfing yang dimilikinya.
Kontes surfing ini diikuti 100 pesurfing. Ombak Pantai Sanur terlihat sangat tenang bila dilihat dari tepi. Namun jauh di tengah mendekati batas karang memiliki ombak kuat yang sangat menantang nyali para peselancar ombak.