Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

12 Orang Perwakilan Badung Beradu Kemampuan dalam Lomba Melukis Wayang Kamasan

Bali Tribune / LOMBA - Salah satu perwakilan Badung yang beradu kamampuan dalam lomba melukis Wayang Kamasan di PKB XLV 2023, Kamis (22/6).
balitribune.co.id | Denpasar - Sebanyak 12 orang perwakilan dari Sanggar Seni Lukis Anak-anak Cipta Ardhanari, Banjar Sangiangan Desa Cemagi, kecamatan Mengwi, Badung, tampil pada ajang lomba seni lukis wayang kamasan, atau wayang klasik, Kamis (22/6). Lomba melukis wayang kamasan ini, digelar di Kalangan Ayodya, Taman Budaya Art Center Bali, serangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB) XLV 2023. Untuk lomba ini, ada sebanyak 3 judul lukisan yang diangkat oleh duta Badung ini, sesuai dengan tema utama PKB 2023 yakni, Segara Kerthi.
 
Dari tiga judul yang diangkat yakni, pertama, Wayang Sang Hyang Baruna merupakan cerita tentang dewa yang menguasai alam lautan. Kemudian kedua berjudul Matsya Awatara, yang menceritakan turunnya wisnu ke bumi untuk menyelamatkan dunia agar tidak terjadi kehancuran. Terakhir adalah judul Gajah Mina, yang merupakan suatu perwujudan hewan yang menguasai alam lautan dan sebagai kendaraan dewa baruna dengan perwujudan ikan berkepala gajah.
 
Menurut pembina, sekaligus pemilik Sanggar Seni Lukis Anak-anak Cipta Ardhanari, Dewa Putu Ardhana S.Sn.MSn., semua oeserta ini mewakili duta kabupaten Badung dalam rangka lomba melukis wayang kamasan. Yang lebih dikenal dengan wayang klasik, karena memiliki pakem-pakem dalam lukisan wayang tersebut.  
 
Sebelum tampil pada lomba ini, sejumlah persiapan telah dilakukan, mulai dari seleksi lebih awal. Karena di sanggar ini banyak anak anak dengan klasifikasi pendidik berbeda, ada dari SMP ada SMA. "ITU kita seleksi, setelah didapatkan 6 orang 6 orang, baru dibina," ucapnya.
 
Pembinaan yang dilakukan diakuinya menjadi pengalaman yang luar biasa. Karena mereka ini semuanya belum pengalaman dalam melukis wayang kamasan. Baik itu pengetahuiam terkait bentuknya, sepeti apa sanghyang baruna, matsya awatara dan gajah mina. Untuk itu, dalam pembinaan merek diberikan sket-sket gambar. Setelah itu baru diberikan praktek terkait pewarnaan. 
 
Untuk pewarnaan lanjut dia, dalam seni lukis wayang kamasan, juga bermacam macam yang bisa ditampilkan, karen Warnanya itu juga tidak sembarangan. "Jadi disitu ada tiga warna yang menonol, yakni warna emas, warna merah dan warna biru. Ketiga warna itu istilah Balinya tridatu yang diperlukan dengan teknik tidak mengarsir dan berupa gradasi warna. Yang tekniknya ditumouk tumpuk aupaya tidak terlihat mengarsir," ucapnya.
 
Sebanyak 60 generasi muda dari seluruh kabupaten/kota di Bali mengikuti wimbakara (lomba) Seni Lukis Wayang Klasik Kamasan ini. Tampak peserta begitu antusias dan serius menggambar dan mewarnai mengikuti tema besar PKB tahun ini 'Segara Kerthi Prabhaneka Sandhi Samudra Cipta Peradaban'. 
 
Seni lukis Wayang Klasik Kamasan memang memiliki sejarah panjang di Bali. Kehadirannya pada sekitar abad-17 di Pulau Dewata bermula dari seni rerajahan untuk kebutuhan ritual agama Hindu. Seni lukis yang berkembang pada masa kejayaan Raja Waturenggong hingga kini jadi taksunya.
 
Salah satu juri Drs Wayan Gulendra, M.Sn mengatakan kegiatan ini penting dalam rangka melestarikan potensi seni lukis Wayang Kamasan sebagai ekspresi seni yang luar biasa kepada para generasi muda. "Kita melatih untuk mampu memahami nilai-nilai yang ada dalam seni lukis wayang klasik Kamasan. Filosofinya bermakna luar biasa. Melalui menggambar mereka memahami nilai-nilai di baliknya," ungkap Akademisi ISI Denpasar itu ditemui di sela perlombaan. 
 
Lomba ini, lanjut Gulendra, juga menjadi penting agar generasi muda Bali memiliki mentalitas kuat menghadapi gempuran budaya luar akibat perkembangan teknologi informasi. "Ini menjaga mentalitas masyarakat Bali, tentu saja mendekatkan mereka dengan budaya (Bali) yang ada," jelasnya. 
 
Ia mengungkapkan asal muasal seni lukis wayang Kamasan di Bali tidak dapat dilepaskan dari berkembangnya seni rerajahan di atas kain kasa untuk kepentingan ritual agama Hindu. Seiring waktu kemudian berkembang menjadi sebuah karya lukis pada Pemerintahan Raja Waturenggong di abad ke-17. 
 
Sebagai salah satu identitas Bali, seni lukis wayang Kamasan memiliki sejumlah keunggulan. Gulendra mengatakan, salah satu keunikan lukisan wayang klasik Kamasan adalah selalu bertutur tentang cerita epos Ramayana dan Mahabharata ataupun mitologi Bali seperti calonarang dan lainnya. 
 
Keunggulan lain seni lukis wayang Kamasan, ujar Gulendra  adalah dari sisi teknis yang secara turun temurun memiliki estetika yang sama dan cenderung naratif. 
 
Para peserta dinilai tidak jauh dari beberapa keunggulan wayang klasik Kamasan tersebut seperti dari sisi bentuk, ornamen, pewarnaan,  komposisi, ketokohan yang disesuaikan dengan tema, dan narasinya. Gulendra mengungkapkan, dari sisi warna misalnya, setiap tokoh memiliki warna tersendiri yang sudah diberikan secara turun temurun. 
 
Dari jumlah peserta lomba melukis wayang klasik Kamasan yang terus mengalami peningkatan pada saat penyelenggaraan PKB, Gulendra optimis dengan perkembangan seni lukis wayang Kamasan di masa depan. Ia menyebut saat ini banyak sanggar-sanggar seni lukis yang mengajarkan seni lukis wayang Kamasan. Bahkan, tidak hanya di tempat asalnya di Kamasan, Klungkung, di wilayah Kerambitan, Tabanan, seni lukis wayang Kamasan memiliki perkembangan yang sangat berarti. "Perkembangan sangat baik karena banyaknya sanggar dan lomba ini upaya memberi wadah kreativitas mereka," tambah pengajar Program Studi Seni Rupa Murni. 
 
Di sisi lain, sebagai daerah pariwisata, perkembangan seni lukis kamasan yang merupakan salah satu identitas Bali yang sangat kuat menjadi salah satu pemikat wisatawan datang ke Pulau Dewata. 
 
Ia berharap, penggunaan lukisan wayang klasik Kamasan lebih masif digunakan oleh masyarakat Bali. Selain untuk menghias merajan atau pura, lukisan wayang Kamasan juga baik untuk menghias ruangan rumah. Hal ini mengingat lukisan wayang Kamasan selain memiliki nilai estetika yang tinggi juga menyiratkan filosofi yang masih sangat relevan dalam kehidupan modern saat ini. "Auranya luar biasa, ada filosofi, itu kan menarik," pungkasnya.
wartawan
ANA
Category

Nihil Demo, Pol PP dan Pecalang "Ngijeng" di DPRD Gianyar

balitribune.co.id | Gianyar - Isu adanya demontrasi serentak hingga ke DPRD kabupaten, langsung mendapat perhatian aparat gabungan di Gianyar. Tidak hanya aparat Kepolisian dan TNI, sejumlah Petugas Satpol PP hingga pecalang pun berjaga alias "Ngijeng" di Gedung DPRD Gianyar, Senin (1/9). Namun, hingga sore hari tidak ada tanda-tanda kelompok warga yang menggelar aksi demontrasi.

Baca Selengkapnya icon click

Dua Kebakaran Terjadi di Karangasem, Satu Korban Tewas di Kamar

balitribune.co.id | Amlapura - Dua kejadian kebakaran terjadi di lokasi berbeda di Karangasem pada Minggu (31/8) malam. Kejadian kebakaran pertama terjadi Di Banjar Taman, Lingkungan Padangkerta Kaler, Karangasem, dimana warga di lingkungan ini dibuat panik oleh kobaran api yang tiba-tiba membesar dari rumah dan kios milik Jro Mangku Nyoman Budiasa.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Antisipasi Aksi Anarkis, Pengamanan Pintu Masuk Bali dan Kantor DPRD Diperketat

balitribune.co.id | Negara - Serangkaian aksi anarkis di berbagai wilayah, termasuk di Denpasar, telah memicu situasi yang tidak kondusif. Kondisi ini menjadi perhatian serius aparat keamanan di Jembrana. Pengamanan di pintu masuk Bali, yakni Pelabuhan Gilimanuk, serta di Kantor DPRD Kabupaten Jembrana kini diintensifkan

Baca Selengkapnya icon click

Temui Dewan, Nakes Pengabdi Berharap Bisa P3K Paruh Waktu

balitribune.co.id | Bangli - Tenaga Kesehatan (Nakes ) yang berstatus sebagai pengabdi kembali mendatangi kantor DPRD Bangli pada Senin (1/9). Maksud dan Tujuan para nakes bertemu dengan anggota DPRD Bangli  tiada lain untuk menyampaikan aspirasi agar mereka bisa diperjuangkan menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Bupati Badung Gandeng Tokoh Lintas Agama Jaga Kondusifitas Daerah

balitribune.co.id | Mangupura - Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa bersama dengan Wakil Bupati Badung Bagus Alit Sucipta mengajak tokoh masyarakat lintas agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Badung dan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Badung untuk bersama menjaga kedamaian di Kabupaten Badung, Senin (1/9) di  Kantor Bupati, Puspem Badung.

Baca Selengkapnya icon click

Kapolda Bali dan Pangdam IX/Udayana Pimpin Patroli Gabungan Skala Besar Jaga Keamanan Bali

balitribune.co.id | Denpasar - Dalam upaya memastikan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat tetap kondusif, Kapolda Bali Irjen Pol. Daniel Adityajaya, S.I.K., M.Si., bersama Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto, S.H., M.H., memimpin langsung patroli gabungan skala besar di wilayah Bali pada Senin (1/9) malam.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.