BALI TRIBUNE - Persatuan Layang-Layang Indonesia (Pelangi) Kota Denpasar menggelar Denpasar Kite Festival, Minggu (20/8) di Pantai Mertesari Sanur. Festival layang-layang ini diikuti 641 layangan dari berbagai daerah di Bali.
Wakil Ketua DPRD Denpasar I Wayan Maryiana Wandira yang juga Ketua Pelangi Denpasar mengatakan, event tahun ini sudah memasuki tahun ketiga.
Terkait lomba layangan ini, ia mengatakan dibagi dalam dua kategori yakni kategori remaja dan dewasa dengan jenis layangan Bebean, Pecukan, Janggan dan layang-layang kreasi baru.
Wandhira mengatakan, setiap tahun event ini terus mengalami peningkatan peserta. Tahun 2016 diikuti 500 peserta dan tahun ini 641 layangan yang dilaksanakan sehari. Di samping pelaksanaan lomba untuk layang-layang ukuran sedang, pihaknya juga menggelar perlombaan layang-layang ukuran besar dari jenis Bebean, Janggan dan Pecukan.
"Pelaksanaan lomba layang-layang diharapkan dapat mewujudkan sebuah perbedaan sebagai kekuatan kita bersama dalam kebhinnekaan sebagai satu kesatuan dalam melayangan. Jaga persatuan dan kesatuan dan menyama braya dengan semangat melestarikan tradisi budaya dan seni yang telah diwariskan kepada kita bersama," ujarnya.
Wandira juga memohon maaf atas pelaksanaan lomba bertepatan dengan Hari Banyu Pinaruh dengan kepadatan arus lalu lintas menuju kawasan Pantai Mertasari. Namun hal ini mampu diatasi para peserta dengan teknologi layangan lewat sistem knockdown. “Pelaksanaan event Pelangi Denpasar Kite Festival tak terlepas dari dukungan Pemkot Denpasar untuk tetap melestarikan seni dan budaya melayangan di Kota Denpasar,” ujarnya.
Sementara Wakil Walikota IGN Jaya Negara menyambut baik dan mengapresiasi pelaksanaan lomba layang-layang yang dilaksanakan Pelangi Denpasar. Disamping memberikan ruang kreativitas bagi penghobi layang-layang, juga dapat meningkatkan rasa toleransi dan kekompakan dalam menaikkan layang-layang.
“Seperti pada lomba ini para peserta remaja dan dewasa memiliki tehnik permainan layang-layang yang sangat baik, terlihat dalam menaikkan layangan secara bersamaan tidak terjadi saling senggol antara layangan satu dengan lainnya,’’ ujar Jaya Negara.