BALI TRIBUNE - Event pariwisata tahunan BritAma Sanur Village Festival 2017 akan diresmikan Menteri Pariwisata, Arief Yahya pada Rabu (9/8) malam, di Maisonettee, kawasan Inna Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar. Festival yang berlangsung lima hari, 9-13 Agustus 2017 akan menghadirkan kemasan festival penyadaran dengan turut serta membumikan, menggelorakan dan menebarkan semangat persatuan serta kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
Ketua Umum BritAma Sanur Village Festival, lda Bagus Gede Sidharta Putra mengatakan akhir-akhir ini, berbagai kenyataan pahit di negeri tercinta dan telah menggerakkan elemen anak bangsa untuk semakin mengakui perbedaan dalam bingkai kesatuan jiwa Indonesia. "Namun, atas segala kondisi itu tidaklah berarti kita harus diam dan membiarkan secara pelan-pelan maupun cepat terjadinya ketidakharmonisan kerukunan berbangsa," katanya kepada awak media saat konferensi pers di Sanur, Senin (7/8).
Menurut pria yang akrab disapa Gusde ini, BritAma Sanur Village Festival, sebagai festival yang telah membingkai tema dasar "the new spirit of heritage", maka Bhinneka Tunggal Ika adalah bagian penting sebagai gerakan moral yang patut dan wajib dikumandangkan secara terus menerus.
"Mengumandangkan kembali makna Bhinneka Tunggal Ika adalah upaya kesadaran berbangsa. Maraknya kebencian dan kekasaran dalam dunia maya maupun dunia nyata membuat banyak pihak tidak tinggal diam," ujar Gusde.
Dikatakannya, kebencian dan kekasaran itu telah nyata-nyata mengancam keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa. Sehingga BritAma Sanur Village Festival dengan program-programnya berupaya menciptakan "festival kesadaran" dengan turut menebarkan pesan-pesan kebaikan bagi persatuan dan kesatuan yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
Penyelenggaraan festival ke-12 ini memiliki arti penting karena mengajak warga terlibat dalam suatu gerakan untuk kian menghargai dan memaknai perbedaan melalui berbagai kegiatan kreatif. "Keterlibatan para pelaku seni budaya dan ekonomi yang menghadirkan aneka sajian dan produk sepanjang perjalanan festival diharapkan terus menggugah gagasan, inovasi, dan kreativitas secara berkelanjutan," lanjutnya.
Dijelaskan Gusde, selama lima hari pelaksanaan festival yang melibatkan ratusan insan kreatif ini memberikan andil dalam menggaungkan promosi destinasi wisata. Kegiatan lingkungan, ekonomi, sosial, seni budaya, olah raga, hiburan, kuliner, aneka kompetisi dan kegiatan edukasi melalui workshop, dialog budaya, dan seminar digelar sejak pagi hari hingga tengah malam.
Selaras dengan tema Bhinneka Tunggal Ika, seluruh sajian dikemas dalam berbagai program yang menebarkan pesan kebaikan bagi persatuan, kesatuan, kebersamaan dan semangat gotong royong. Sesuai semboyan yang diambil dari Kakawin Sutasoma mahakarya Mpu Tantular ini mengajarkan penuh empati yang sangat tinggi bagi setiap warga dalam suatu tataran kehidupan berbangsa dan bernegara yang senantiasa relevan hingga kini.