
balitribune.co.id | Denpasar - Ekonomi Kerthi Bali dalam membangun Bali era baru agar dapat terlaksana dengan baik, memerlukan KOSTER atau 6 strategi yaitu Knowledge, Organizing, Strong, Trust, Equilibrium, Responsibility. Demikian disampaikan akademisi, I Wayan Ramantha saat bedah buku Ekonomi Kerthi Bali di Taman Budaya Denpasar, Rabu (20/10/2021).
Ia menyebutkan, dalam hal ini Knowladge adalah peningkatan kualitas pengetahuan (baik yang berasal dari Ilmu maupun Wahyu) dari SDM Bali (Jana Kerthi) yang kreatif, inovatif dan berteknologi di segala sektor ekonomi misalnya pertanian dalam arti luas, perdagangan, industri (termasuk IKM dan UMKM), ekonomi kreatif dan digital, pariwisata serta jasa keuangan.
Kemudian terkait Organizing (Organizer/Leadership) adalah peningkatan kualitas kepemimpinan unit-unit ekonomi dan kelembagaannya untuk siap mandiri dan menjadikan Bali berdikari secara ekonomi, sebagaimana dimaksud dalam Tri Sakti Bung Karno. Peningkatan kemandirian ini penting untuk mengurangi ketergantungan ekonomi Bali pada komoditas yang berasal dari luar Bali (tidak memiliki multiplier effect) bagi Ekonomi Kerthi Bali.
Lebih lanjut Ramantha menjelaskan, terkait Strong adalah penguatan jati diri yang kokoh berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal krama/warga Bali, penguatan moralitas dan integritas manusia Bali yang tekun, ulet, disiplin, produktif dan memiliki daya saing dengan semangat pantang menyerah (Puputan).
"Melalui prinsip ini diharapkan dapat meningkatkan kewirausahaan/Entrepreneurship orang Bali yang hingga kini masih menjadi tantangan dalam melaksanakan Ekonomi Kerthi Bali," katanya.
Trust adalah pengutan kepercayaan diri manusia Bali yang memiliki spririt jengah, jujur, beretika dan bangga sebagai krama Bali. Menurut dia, etika dan kejujuran merupakan modal dasar bagi pelaku ekonomi untuk sukses di kancah lokal, nasional maupun global. Manusia Bali seharusnya bangga sebagai krama Bali karena brand Bali telah terkenal di seluruh dunia.
Ditambahkan Ramantha, terkait Equilibrium adalah keseimbangan pilar ekonomi Kerthi Bali harus dijaga dari segala dimensi, apakah itu antar sektor, maupun antar wilayah. Bila dilihat dari antar sektor, pertanian dalam arti luas bisa dijadikan satu (nomor) dengan perikanan/kelautan, lalu ditambah sektor jasa (agar termasuk LPD) yang merupakan Lembaga Keuangan khas krama Bali.
"Bila dilihat dari antar wilayah, keseimbangan ekonomi antar Selatan dan Utara, Barat dan Timur masih memerlukan perjuangan panjang yang harus diawali dengan pembangunan infrastruktur sebagaimana yang telah dirintis saat ini," jelas Ramantha.
Terakhir adalah Responsibility yaitu Ekonomi Kerthi Bali harus dibangun secara inklusif dan bertanggungjawab dengan tetap menjaga ekosistem alam dan budaya secara berkelanjutan. Mindset/pola pikir pelaku Ekonomi Kerthi harus diarahkan agar berlandaskan Tri Hita Karana. Dimana dalam mencari profit harus memperhatikan Pray, People, Planet yang kini prinsip 4 P tersebut telah mendunia. Mencari Artha untuk Dharma, Artha, Kama sesuai Sarasamuscaya 262 dan implementasi Catur Purusartha.