balitribune.co.id | Denpasar - Mural di Tukad Badung, tepatnya di bawah jembatan Jalan Hasanuddin menjadi sasaran perusakan atau aksi vandalisme. Mural dirusak dengan corat-coret tidak jelas. Bahkan satu mural bergambar kura-kura dirusak total dengan tulisan besar yang terbaca “Gank”.
Aksi vandalisme itu pun langsung disikapi Pemkot Denpasar dengan langsung dibersihkan pada Senin (20/12) atas perintah Sekda IB Alit Wiradana.
Aksi vandalisme tersebut ditinjau langsung oleh Sekda Alit bersama Kasatpol PP Kota Denpasar, I Dewa Gede Anom Sayoga, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Dewa Gede Rai dan staf PUPR Kota Denpasar. Dalam peninjauan itu, Sekda Alit memerintahkan PUPR untuk menghapus satu mural yang dirusak dengan tulisan “Gank” itu.
“Satu harus kami hapus, yakni mural kura-kuranya karena sudah dirusak total,” katanya.
Sementara mural lainnya yang dicoret sedikit diperbaiki.
Selain itu, pihaknya juga meminta Satpol PP untuk mencari pelaku yang melakukan tindakan vandalisme ini dan mengawasinya. Nantinya jika ditemukan pihaknya akan menindak tegas pelaku perusakan tersebut.
Selain lewat Satpol PP, pihaknya juga meminta masyarakat untuk ikut membantu menjaga kawasan tersebut. Jika nantinya ada masyarakat menemukan pelaku perusakan di kawasan tersebut agar melaporkan hal tersebut ke Sat Pol PP Denpasar.
“Pelaku akan ditindak tegas, padahal kami buat ini untuk spot foto, tapi malah dicoret oknum yang tidak bertanggungjawab, kami sangat sayangkan ulah orang tidak bertanggung jawab,” katanya.
Sekadar diketahui, mural ini merupakan mural 3D yang dibuat akhir tahun 2018 lalu. Pembuatan mural tersebut merupakan lanjutan dari penataan kawasan Tukad Badung. Kurang lebih, ada sekitar 9 mural di sana. Mulai dari bentuk kura-kura, ikan hiu, kuda, pemandangan hingga celuluk. Mural ini dibuat di tembok di pinggir Tukad Badung sepanjang sekitar 100 meter.