Alami Kecelakaan Kerja Hingga Meninggal, BPJAMSOSTEK Bersama Bupati Klungkung Berikan Santunan Rp 166 Juta | Bali Tribune
Diposting : 29 March 2023 15:29
YUE - Bali Tribune
Bali Tribune / Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta didampingi Kepala BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Kantor Cabang Bali Gianyar, Pandu Aria menyerahkan santunan kepada ahli waris almarhum Ni Kadek Sri Guntari di Semarapura, Klungkung, Senin (27/3).
balitribune.co.id | SemarapuraBupati Klungkung, I Nyoman Suwirta didampingi Kepala BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Kantor Cabang Bali Gianyar, Pandu Aria menyerahkan santunan Jaminan Kecelakaan Kerja Meninggal dan Jaminan Hari Tua kepada ahli waris almarhum Ni Kadek Sri Guntari di Semarapura, Klungkung, Senin (27/3).
 
Almarhum Ni Kadek Sri Guntari merupakan seorang karyawan PT. Adikarya Pangan Freshindo yang sudah terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK). 
 
Almarhum mengalami kecelakaan hingga meninggal dunia saat berangkat kerja. I Nengah Garum Saputra selaku ahli waris almarhum Ni Kadek Sri Guntari mendapatkan haknya dari perlindungan BPJAMSOSTEK berupa santunan kematian akibat kecelakaan kerja sebesar Rp165.743.008 (48 kali upah yang dilaporkan) ditambah almarhum juga mempunyai tabungan hari tua sebesar Rp 1.188.192. Sehinggal total santunan yang diterima sebesar Rp166.931.200.
 
Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta mengapresiasi pihak BPJAMSOSTEK yang telah membayarkan santunan jaminan kematian kepada warganya yang meninggal dunia. Dia mengucapkan terimakasih kepada BPJAMSOSTEK karena telah memberikan santunan kepada ahli waris. 
 
"Terima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan yang telah hadir disini untuk menyerahkan santunan kepada keluarga penerima, santunan bukanlah menjadi tujuan, namun hidup mati kita tidak pernah tahu. Maka dari itu hidup kita harus terproteksi dengan program BPJS ini,  mudah mudahan santunan ini bisa bermanfaat untuk meringankan beban ekonomi keluarga yang ditinggalkan," ujar Bupati Suwirta.
 
Kepala BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Cabang Bali Gianyar, Pandu Aria, mengatakan jaminan sosial yang diberikan tersebut merupakan kehadiran negara dalam memberikan perlindungan bagi seluruh pekerja yang menghadapi risiko sosial. Ia berharap seluruh masyarakat pekerja dapat terdaftar sebagai peserta BPJAMSOSTEK. "Karena risikonya tidak kita harapkan, tetapi perlindungannya kita butuhkan," ungkapnya.
 
Ia menambahkan, pemberi kerja atau badan usaha mulai dari perusahaan mikro hingga perusahaan besar yang bergerak di sektor jasa, konstruksi, perdagangan, pariwisata, pabrik, distributor, UMKM, toko, BUMDes, LPD, koperasi dan lain-lain memiliki kewajiban dalam memberikan perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan kepada seluruh pekerjanya untuk memperoleh perlindungan melalui program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan yang diselenggarakan BPJS Ketenagakerjaan.
 
“Bagi pekerja mandiri seperti pedagang, tukang jahit, Pemangku, petani, nelayan, perajin, peternak, sopir dan lain-lain juga dapat menjadi peserta program-program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan, dengan pembayaran iuran mulai dari Rp16.800 per bulan, maka pekerja dapat memperoleh manfaat program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian yang diselenggarakan BPJS Ketenagakerjaan. Sekarang ini pekerja mandiri dapat mendaftarkan dirinya melalui kanal layanan seperti Kantor Pos/Agen Pos, Agen BRILINK, Agen BNI 46, gerai Indomaret, Alfamart, dan channel perbankan lainnya yang telah bekerjasama," jelas Pandu.
 
BPJAMSOSTEK seperti yang diamanatkan Undang-Undang akan melindungi seluruh pekerja apapun profesinya, sehingga para pekerja tetap kerja keras bebas cemas. "Seluruh insan BPJAMSOSTEK siap mendukung dan memberikan pelayanan terbaik, karena kami merupakan perpanjangan tangan pemerintah, dengan memiliki perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, tingkat kemiskinan tentunya akan terus berkurang," imbuhnya.
 
Berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2021 Tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek) bahwa seluruh pekerja penerima upah, bukan penerima upah, Pekerja Migran Indonesia, serta pegawai pemerintah non-Aparatur Sipil Negara dan penyelenggara Pemilu harus didaftarkan menjadi peserta BPJAMSOSTEK.
 
Pandu juga menjelaskan BPJAMSOSTEK kini memiliki 5 program perlindungan yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), Jaminan Kematian (JKM), serta program terbaru Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). Tentunya kelima program tersebut memiliki manfaat yang beragam, diantaranya perawatan tanpa batas biaya sesuai kebutuhan medis bagi peserta yang mengalami kecelakaan kerja, santunan sementara tidak mampu bekerja (STMB) sebesar 100% gaji selama 12 bulan pertama, dan 50% untuk bulan selanjutnya hingga sembuh jika peserta dalam masa pemulihan dan tidak dapat bekerja untuk sementara waktu, serta santuan 48 kali upah terakhir yang dilaporkan untuk peserta BPJAMSOSTEK yang meninggal karena kecelakaan kerja. 
 
"Selain itu masih ada juga manfaat berupa santunan kematian sebesar Rp42 juta bagi peserta yang meninggal bukan karena kecelakaan kerja, dan beasiswa untuk 2 orang anak mulai dari jenjang pendidikan dasar (TK) hingga perguruan tinggi maksimal Rp174 juta. Sedangkan untuk JKP, ada 3 manfaat yang diberikan yaitu uang tunai, akses informasi pasar kerja dan pelatihan kerja,” tutup Pandu.