Diposting : 29 January 2019 14:39
Release - Bali Tribune
Bali Tribune, Denpasar - Perusahaan teknologi raksasa asal Tiongkok Alibaba Group melirik Bali sebagai mitra kerjasama di bidang pariwisata. Mengingat pulau Dewata ini beberapa tahun terakhir telah menjadi primadona warga Tiongkok untuk berlibur. Hal itu disampaikan oleh Dr. Cerry Huang, Jendral Manajer Bisnis untuk wilayah Asia Tenggara Alibaba Group kepada Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) dalam audiensi di ruang kerjanya, Denpasar, Senin (28/1). Dalam kesempatan itu, Cherry Huang menjelaskan jika Alibaba merupakan sebuah perusahaan teknologi yang bergerak di bidang e-commerce. “Semua jenis e-commerce kami sediakan, mulai dari business-to-business (B2B), business-to-costumer (B2C), hingga costumer-to-costumer (C2C),” jelasnya.
Salah satu produk unggulannya adalah system pembayaran non tunai melalui Alipay yang menggunakan system mobile payment (pembayaran melalui telepon pintar). Mengingat kebutuhan transaksi non tunai yang semakin meningkat, serta semakin banyaknya wisatawan asal Tiongkok berlibur ke Bali, Alibaba Group ingin kerjasama dengan pengusaha-pengusaha pariwisata di Bali serta sejumlah Bank untuk membuat aplikasi panduan wisata di sini. “Jadi para wisatawan Tiongkok lebih mudah berwisata di Bali, mereka harus kemana dan restoran yang bagus bisa dicari melalui aplikasi tersebut,” jelasnya. Untuk memudahkan rencana itu, maka perlu dilakukan kerjasam dengan para pengusaha pariwisata di Bali. Selain itu kerjasama dengan Bank juga diperlukan agar memudahkan wisatwan melakukan pembayaran dengan mobile payment.
Lebih jauh Cherry Huang mengatakan, perusahaan besutan Jack Ma tersebut telah berhasil menjalankan aplikasi tersebut di Thailand dan Vietnam. Sehingga wisatawan mandiri asal Tiongkok semakin banyak mengunjungi Negara tersebut. “Untuk tiga tahun terakhir ini, jumlah wisatawan mandiri asal Tiongkok semakin meningkat, jika dulu 80% wisatawan Tiongkok menggunakan jasa agen perjalanan dan mereka datang dengan grup. Akan tetapi, tiga tahun belakangan jumlah wisatawan mandiri meningkat hingga 50%, sehingga mereka sangat mengandalkan aplikasi pemandu seperti ini,” imbuhnya.
Melihat keberhasilan Alibaba Group di kedua Negara tersebut, Cherry Huang berharap hal yang sama juga bisa dilakukan di Bali. “Kami yakin jika aplikasi ini dijalankan di Bali akan sukses, mengingat nama Bali juga sudah sangat terkenal di negeri kami,” tandasnya.
Mendengar paparan tersebut Wagub Cok Ace menyambut baik, dan mendukung kerjasama dilakukan secepatnya. Ia mengakui juga pihaknya sedang menggaet kembali wisatawan Tiongkok ke Bali. Tiongkok dan Bali menurut Cok Ace tidak hanya memiliki hubungan kerjasama saja. “Namun lebih dari itu, sejak dulu kedua belah pihak telah memiliki hubungan historis dan budaya yang sangat erat. Jadi ke depan saya ingin mengajak masyarakat Tiongkok dating ke Bali sembari melihat peninggalan nenek moyang mereka di sini.” Jelasnya.
Untuk itu, Cok Ace mengundang pihak Alibaba Group untuk melihat Festival Batur yang akan diselenggarakan pada 6 Februari mendatang. Ia mengakui festival ini memang khusus disiapkan untuk menyambut tahun baru Imlek beserta turis Tiongkok. Karena festival tersebut akan menceritakan sejarah kerjasama Bali dan Tiongkok di abad ke-13.
Mengenai kerjasama dengan pengusaha lokal dan Bank di Bali, Cok Ace menyambut baik. Akan tetapi untuk masalah perbankan Ia menyarakan agar menghubungi Bank Indonesia terlebih dahulu sebagai otoritas perbankan dan pembayaran di Indoensia.