Amankan ‘Tiket’ Calon Bupati, Golkar Badung Targetkan 12 Kursi DPRD Badung di Pileg 2024 | Bali Tribune
Diposting : 17 November 2022 15:47
ANA - Bali Tribune
Bali Tribune / Wayan Suyasa

balitribune.co.id | MangupuraPartai Golkar Kabupaten Badung menargetkan 12 kursi dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 mendatang. Jumlah kursi yang dibidik partai berlambang pohon beringin ini bertambah lima kursi dari perolehan Golkar pada Pileg 2019 lalu.

Keinginan Golkar ini semakin terbuka lebar mengingat jumlah kursi secara keseluruh DPRD Badung sudah diputuskan bertambah oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, yakni dari 40 menjadi 45 kursi. Ini sesuai dengan keputusan KPU RI Nomor 457 Tahun 2022 Tentang Jumlah Kursi Anggota DPRD Kabupaten/Kota dalam Pemilu Tahun 2024.

Ketua DPD Golkar Badung I Wayan Suyasa menyatakan keputusan KPU RI ini patut diapresiasi. Pasalnya, penambahan kursi parlemen di Badung ini sesuai dengan ketentuan jumlah penduduk Badung. Dimana jumlah penduduk Badung saat ini  mengalami peningkatan yang juga turut mengkatrol jumlah kursi wakil rakyatnya.

"Mari kita kawal dengan aturan dan dasar yang sudah kita sepakati bahwa kursi 45 ini tentunya sebagai pedoman untuk bisa kita wakilkan suara rakyat yang ada di kabupaten Badung," ujarnya, Kamis (17/11).

Menurut Suyasa, DPRD adalah sebagai representatif masyarakat. Dengan bertambahnya kursi, maka semakin banyak bisa menyalurkan aspirasi.

"Bisa menyalurkan aspirasi lebih banyak kepada masyarakat, terlepas dari partai manapun. Maka dari itu, alokasi 45 kursi, itu kita perjuangkan dan kita koordinasikan," kata Suyasa. 

Pasca-penetapan 45 kursi tersebut, kata Suyasa, tentunya setiap partai politik menginginkan penambahan kursi. Dengan sahnya penambahan jumlah kursi DPRD Badung ini, maka pihaknya di Golkar juga akan bertekad menambah raihan kursi untuk merebut kembali jumlah kursi yang hilang dari Pemilu sebelumnya.

Dari dua kali pemilihan, pada Pileg 2014 Golkar Badung sempat meraih 10 kursi dari 40 kursi. Namun sayang, pada Pileg 2019, Golkar Badung hanya kebagian 7 kursi dan harus kehilangan 3 kursi.

Seperti diketahui, dalam perolehan kursi Pileg 2019, dari 40 kursi DPRD Badung, PDIP menguasai sebanyak 28 kursi, disusul Golkar 7 kursi, Demokrat 2 kursi, Gerindra 2 kursi, dan Nasdem 1 kursi. "Kalau berbicara minimal 20 persen, itu artinya minimal mengamankan minimal 9 kursi dari 45 kursi. Kami target minimal 12 kursi," tegas politisi asal Desa Penarungan yang juga Wakil Ketua DPRD Badung ini.

Berdasarkan potensi tambahan 5 kursi di Pileg 2024, menurut KPU Badung rencananya di Kecamatan Mengwi, Abiansemal, dan Kuta Utara akan bertambah masing-masing satu kursi. Sedangkan di Kecamatan Kuta Selatan rencananya bertambah 2 kursi.

Sementara di Kecamatan Kuta dan Petang tidak ada penambahan kursi.

“Melihat potensi ini, kami optimis bisa menang di kecamatan-kecamatan yang mendapat tambahan kursi DPRD Badung tersebut,” terang Suyasa.

Berdasarkan hitung-hitungan partainya, sambung Suyasa, Dapil Petang dengan tetap 3 kursi,  pihaknya yakin 1 kursi Golkar bisa dipertahankan. Kemudian, penambahan kursi akan digenjot di Dapil yang ada penambahan kursi, seperti Abiansemal, Mengwi, Kuta Utara dan Kuta Selatan.

“Yang kita garap nanti adalah Abiansemal, Mengwi, Kuta Utara dan maksimal juga di Kuta Selatan. Kami meyakini, di luar Petang bisa nambah (kursi DPRD Badung, red)," ujarnya.

Dengan modal perolehan minimal 20 persen kursi DPRD nantinya maka akan menjadi modal untuk Golkar Badung berhak mencalonkan sendiri calon kepala daerah yang akan diusung di Pilkada 2023. Karenanya, Golkar Badung fokus mengatur strategi untuk mengamankan kursi DPRD Badung. "Dasar untuk bisa ikut pilkada langsung adalah dari hasil pileg 2024. Inilah kita bersama calon-calon DPRD dan pengurus dari partai Golkar untuk memberikan atensi dalam penambahan kursi ini," kata Suyasa. 

Namun diakui, tantangan untuk menambah kursi ini cukup berat. Mengingat partai pemenang pemilu, yakni PDIP Badung, kini pimpinannya menjadi kepala daerah. Namun demikian, Suyasa meyakini ada seni dan strategi tersendiri untuk mendapatkan kursi dewan.

"Kita sadar tantangan cukup berat di Badung. Frekuensi-frekuensi bantuan ke masyarakat melalui jalur kepala daerah yang saat ini Ketua DPC PDIP, memang agak sulit kami ke permukaan. Akan tetapi seni tersendiri itu pasti ada. Dengan situasi pemilihan terbuka ini, masyarakat pasti akan memilih figur-figur terbaik yang ada di masing-masing wilayah," ungkap Suyasa.

Suyasa optimis dengan bergabungnya tokoh-tokoh masyarakat di Partai Golkar akan menjadi salah satu strategi untuk mendulang suara yang berpengaruh pada tambahan kursi di DPRD Badung. “Dengan bergabungnya tokoh-tokoh panutan di Golkar sekarang, kami yakin bisa menambar kursi di DPRD Badung,” pungkasnya.