Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Angkat Perajin, Kadin Minta Kerajinan Patung Diberdayakan

Kumbasari
Patung-patung yang dijual di Pasar Seni Kumbasari Denpasar

BALI TRIBUNE - Kondisi industri patung di Bali kini sangat memprihatinkan yang dikarenakan turunnya permintaan patung dari wisatawan domestik maupun mancanegara (wisman). Guna menggerakkan pertumbuhan industri kreatif di Bali khususnya di sektor patung, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali akan bekerja sama dengan Angkasa Pura (Bandara I Gusti Ngurah Rai) untuk membangun basis industri kreatif dan UMKM di bandara. Demikian disampaikan Ketua Kadin Bali, A.A Ngurah Alit Wiraputra beberapa waktu lalu di Denpasar.

Menurutnya, Kadin saat ini sedang menggalakkan kepedulian seluruh stakeholder baik itu pariwisata dan pengusaha serta pemerintah terhadap keberadaan para pelaku industri kreatif. Dalam hal ini Kadin Bali menyoroti mirisnya kondisi usaha kreatif di sektor patung. "Oleh sebab itu Kadin menyarankan setiap SKPD baik kota/kabupaten dan provinsi membeli patung dalam bentuk apapun di perajin Bali. Itu untuk mengangkat usaha patung kalau itu tidak dilakukan saya rasa sulit," katanya.

Pihaknya pun akan menyampaikan hal tersebut kepada Gubernur Bali agar mengimbau seluruh SKPD membeli patung di perajin Bali. Menurut Alit, hasil kerajinan patung Bali ini harus terus diberdayakan untuk menumbuhkan minat dan meningkatkan perekonomian para perajin.

"Sebab usaha patung ini sudah semakin sepi hampir mati suri. Bahkan turis domestik pun jarang membeli patung. Jarang sekarang patung itu diberdayakan padahal dulu itu menjadi pendapatan masyarakat Bali dan kehidupan masyarakat Bali dari seni dan budayanya," beber Alit.

Sementara itu salah seorang pengusaha patung, Kadek Indah mengakui sejak memasuki tahun 2017 terjadi penurunan permintaan patung hingga 10 persen. Pihaknya yang telah menekuni usaha patung sejak 1997 lalu itu menjual kerajinan patung yang berbahan baku kayu, resin dan silver.

Saat ditemui di tempatnya berjualan di Pasar Seni Kumbasari Denpasar mengatakan hanya beberapa wisatawan baik asing maupun domestik yang tertarik membeli patung. Meski demikian Indah tidak menampik jika permintaan patung grosiran kadang datang dari pelanggannya di luar negeri. Untuk pasar luar negeri, permintaan bentuk patung Budha dan Ganesha yang paling banyak dipesan.

"Kalau yang beli patung eceran di sini sangat sedikit. Memang terasa agak sepi pembeli. Tapi saya punya pelanggan di luar negeri Eropa dan Australia yang biasanya dalam sebulan rata-rata order 100 patung per pelanggan. Kadang dalam sebulan ada 2 pelanggan pesan grosir," terangnya.

wartawan
Ayu Eka Agustini
Category

Merayakan Natal di Tengah Kemerosotan Ekologis

balitribune.co.id | Sebentar lagi gereja sejagat merayakan Natal. Liturgi meriah, paduan suara gegap gempita. Banyak kota-kota di dunia juga di Indonesia memberi warna dan ciri tersendiri. Ada pohon natal menjulang tinggi, dihiasi lampu warna-warni. Pernak pernik Natal ini dipasang di banyak sudut kota, di mall, pusat keramaian dan sebagainya.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Libur Nataru 2025/2026, BRI Denpasar Siapkan Kas Rp 1 Triliun

balitribune.co.id | Denpasar - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui BRI Region 17/Denpasar memastikan kesiapan layanan perbankan bagi masyarakat selama periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), khususnya di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Berlangsung Meriah, Telkomsel Ikut Semarakan Denpasar Festival ke-18

balitribune.co.id | Denpasar - Telkomsel turut berpartisipasi pada event Denpasar Festival ke-18 sebagai bentuk komitmen dalam mendukung kegiatan budaya sekaligus menghadirkan pengalaman layanan terbaik bagi masyarakat. Kehadiran Telkomsel pada perhelatan tahunan ini diwujudkan melalui booth pelayanan pelanggan yang siap melayani berbagai kebutuhan pengunjung selama acara berlangsung.

Baca Selengkapnya icon click

Tiga Langkah Kecil Pastikan Liburan Tahun Baru Masih Masuk ke Rencana Keuangan

balitribune.co.id | Denpasar - Berdasarkan data OCBC Financial Fitness Index 2025, hanya 12% menggunakan uang sesuai dengan anggaran yang sudah ditetapkan di awal tahun. 82 persennya menganggap anggaran hanyalah angan-angan. 76 persen anak muda masih habiskan uang demi ikut gaya hidup satu sama lain. Meskipun turun dari 80 persen, angka ini masih tergolong tinggi.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.