Annual Meeting WB-IMF Ajang Bergengsi dan Langka | Bali Tribune
Diposting : 26 July 2018 07:32
Arief Wibisono - Bali Tribune
DISKUSI – Gubernur Bali Made Mangku Pastika (tengah) saat tampil di ajang diskusi media di Gedung PWI terkait Annual Meeting WB-IMF.
BALI TRIBUNE - Berbagai persiapan dilakukan menyambut  pertemuan  World Bank (WB) dan International Monetary Fund (IMF) di Bali pada tanggal 8-14 Oktober 2018. Pertemuan ini rencananya dihadiri kurang lebih 50 ribu orang dari 119 negara.
 
"Pertemuan ini termasuk langka dan bergengsi, pasalnya baru kali ini ada pertemuan di Bali yang digelar lembaga keuangan yang mengurusi soal duit dan dihadiri  sekitar 50 ribu lebih delegasi. Event ini tidak hanya baik untuk Indonesia, tapi juga bagus untuk Bali. Hotel tidak saja dipakai menginap, tapi pasti dijadikan kantor oleh mereka," ucap Gubernur dalam diskusi di Gedung PWI Bali, Rabu (25/7). 
 
Dalam menyambut agenda besar ini  Gubernur Pastika meminta agar media lebih bijaksana dalam membuat berita apalagi menyangkut isu sensitif seperti Gunung Agung. "Kebebasan pers jangan kebablasan, itu saja pesan saya. Contoh Gunung Agung, jangan peristiwa 1963 (Gunung Agung meletus) disamakan dengan kondisi sekarang,” imbuhnya.
 
Dia melanjutkan, saat Gunung Agung meletus tahun 1963 belum ada ahli gunung, belum ada Basarnas, belum ada BPBD, polisi dan aparat lain juga tidak seperti saat ini. Ia minta media jangan terus menerus membuat opini soal Gunung Agung.
 
“Saya juga tidak suka menutup-nutupi, tapi saya hanya pesan, event ini sangat baik bagi Bali," kata Pastika sembari menekankan, peran media dalam pemberitaan jangan kebablasan, buatlah berita yang  kondusif. Ia tidak ingin agenda ini batal akibat opini yang beredar. Karena pertanyaan saat ini bagaimana Gunung Agung.
 
Mantan Kapolda Bali ini lalu mengungkapkan, untuk lebih memeriahkan World Bank (Bank Dunia) dan International Monetary Fund (IMF), Presiden Joko Widodo bahkan meminta agar dibuatkan pawai semacam pawai Pesta Kesenian Bali (PKB) namun kemasannya lebih menarik.
 
"Sekarang sedang didesain seperti apa, tinggal nyari nanti panggungnya ditaruh di mana. Saya kira itu bukan hal sulit. Anggaran provinsi dan Badung sudah siap sebagai rumah," tuturnya.
 
IB Gede Sidarta dari PHRI Bali mengatakan, Bali sangat bersyukur karena dipercaya menjadi lokasi penyelenggaraan World Bank dan IMF yang merupakan event internasional. "Hal ini akan berpengaruh positif pada promosi destinasi pariwisata Indonesia dan target 20 juta wisman yang dicanangkan Presiden Jokowi," ucapnya. 
 
Sementara pengurus PHDI Bali, I Putu Wirata Dwikora meminta agar event besar seperti ini hendaknya tidak dimanfaatkan untuk panggung politik menjelang Pileg dan Pilpres oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab.
 
Dalam kesempatan tersebut, Ketua PWI Bali, IGMB Dwikora Putra menerangkan pihaknya sepakat untuk suksesnya kegiatan World Bank dan IMF di Bali. Dikatakan, pemberitaan oleh media harus diimbangi kualitas dan didasari nasionalisme, bukan hanya mengejar nafsu jurnalistik yang mementingkan kehebohan berita.