Atasi Kekroditan Lalin di Canggu-Tibubeneng, Bupati Janji Segera Lakukan Penataan | Bali Tribune
Diposting : 4 August 2022 21:14
ANA - Bali Tribune
Bali Tribune / SIDANG PARIPURNA - Bupati Giri Prasta didampingi Ketua DPRD Putu Parwata saat menuju ruang Sidang Paripurna DPRD Badung, Kamis (4/8)

balitribune.co.id | MangupuraPemkab Badung memberi perhatian serius terhadap masalah kemacetan lalu lintas di Desa Canggu dan Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara. Bupati Badung Nyoman Giri Prasta bahkan berjanji akan segera menata infrastruktur Simpang Canggu-Tibubeneng untuk mengatasi masalah kekroditan lalu lintas ini.

Kawasan Canggu-Tibubeneng dan sekitarnya belakangan menjadi kawasan krodit seiring membaiknya dunia pariwisata. Daerah itu kini berkembang pesat dengan beroperasinya akomodasi penunjang pariwisata. 

Bupati Giri Prasta mengatakan kemacetan di daerah pariwisata, khususnya jalan menuju Canggu dari sisi infrastruktur jalan, nanti akan dilakukan dengan melakukan penataan simpang Canggu-Tibubeneng yang diawali dengan pembebasan lahan.

"Nanti ditata menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah," ujarnya, saat menyampaikan jawaban pemerintah dalam rapat paripurna DPRD Badung, Kamis (4/8).

Realisasi perbaikan infrastruktur tersebut, kata Bupati asal Desa Pelaga Kecamatan Petang tersebut akan segera ditindaklanjuti di perubahan APBD 2022.

"Sesegera mungkin kita tindaklanjuti. Nanti kita berhitung di perubahan ini dan lanjut di induk. Kalau bisa di perubahan, kenapa tidak?" kata Ketua DPC PDIP Badung itu. 

Sebelumnya Fraksi Badung Gede melalui pemandangan umum fraksinya memberi catatan kepada pemerintah terkait masalah kemacetan di daerah Canggu dan Tibubeneng ini. Begitu juga Ketua Komisi III I Wayan Sandra juga sempat menyoroti soal kemacetan ini. Ia pun minta segera dilakukan penataan infrastruktur karena Canggu-Tibubeneng dan sekitarnya terus berkembang sebagai daerah pariwisata.

Akomodasi pariwisata berupa hotel mulai tumbuh, khususnya Berawa – Tibubeneng, Canggu dan termasuk di kawasan Cemagi, Kecamatan Mengwi. Sehingga anggaran perbaikan infraktruktur ini menjadi hal yang wajib.

"Saat ini sangat macet. Bukan macet bergerak, tapi macet tidak bergerak, kami minta setiap tahun agar ada perbaikan, mulai dari trotoarnya," kata Sandra yang asal Tibubeneng ini.