Diposting : 23 June 2018 13:49
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Pusat outbound di Bindu Village Retreat, yang berada di Banjar Bindu, Desa Mekar Bhuana, Kecamatan Abiansemal, Badung ini mulai dilirik wisatawan dari berbagai negara.
Bahkan turis mancanegara saat berada di Bali cenderung menyukai berbagai aktivitas budaya yang ditampilkan masyarakat.
Salah satunya Bindu Village Retreat yang dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Putra Jenggala Desa Wisata Bindu. Destinasi budaya tersebut setiap hari dikunjungi wisatawan asing yang kini menjadi tujuan wisata favorit.
Selain wisatawan mancanegara (wisman), destinasi budaya ini juga disukai anak-anak sekolah karena memiliki panorama alam yang indah, suasana sejuk serta keramahan masyarakatnya. Di tempat itu, pengunjung/wisatawan menyukai aktivitas para petani dalam mengelola sawahnya.
Salah satu anggota Pokdarwis Desa Bindu, I Gusti Nyoman Suastawa mengatakan jika anak-anak ekspatriat yang sekolah di Bali ketika berkunjung ke tempat ini sangat terkesan dengan permainan matekap atau membajak sawah dengan cara tradisional. Wisatawan bisa duduk di atas tengala yang ditarik sapi, bagaikan naik mobil mewah. Saat melakukan atraksi itu, wisatawan kerap minta tambahan waktu, hingga dua kali keliling sawah.
"Mereka (wisatawan) sangat senang dengan atraksi budaya yang dilakukan oleh petani di desa ini. Mereka belajar proses dari mencari bahan, memasak lalu makan bersama," katanya beberapa waktu lalu.
Selain itu aktivitas yang dilakukan diantaranya, memancing, menanam padi, trekking, mengunjungi tanaman obat, bermain air sungai (tubing) sambil mandi kemudian memasak. Aktivitas itu biasanya dilakukan selama 3 – 4 jam.
Wisatawan tampak senang dan gembira menikmati semua aktivitas itu. Misalnya, kegiatan memancing yang dilakukan mulai dari mencari serta memasang umpan. Demikian pula dalam kegiatan membajak sawah, wisatawam langsung terlibat dalam mengambil binatang berkaki empat itu di kandangnya. Sementara memasak, dilakukan dari membentuk sate, mencari sayur hingga memasaknya. Selanjutnya diakhiri dengan makan bersama. "Kami berharap sekolah-sekolah lain bisa ke sini belajar tentang alam. Aktivitas disini sangat lengkap," kata Suastawa.
Bindu Village Retreat telah menerima kunjungan wisatawan sejak enam bulan lalu. Destinasi ini kerap dikunjungi wisatawan asal Perancis, Jerman, Amerika, Belanda dan negara-negara dari Eropa lainnya. Selain itu, wisatawan domestik juga menyukai aktivitas wisata ini dan biasanya datang bergrup. "Kami memiliki konsep garden sawah, karena di dalam garden ada kegiatan budaya," ujarnya.
Suastawa mengatakan, Bindu Village Retreat memiliki konsep satu paket dimana tamu yang menginap dapat menikmati berbagai kegiatan budaya. Dengan menginap selama 7 hari di rumah-rumah penduduk, wisatawan akan mendapat program menikmati berbagai atraksi wisata Bindu Village Retreat ini.
Aktivitas itu diantaranya, ngayah bersama warga di banjar, ikut prosesi upacara ngaben, pernikahan, memasak nasi, ke sawah dan aktivitas lainnya. "Mereka bisa menyaksikan dan terlibat langsung dalam aktivitas budaya, bukan dibuat-buat. Semua itu dilakukan oleh penduduk lokal, tanpa dibayar karena dilalukan oleh masyarakat setempat," katanya.