Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Aturan Retribusi Menyulitkan, Emak-Emak Pedagang Pasar Mesadu Ke Dewan

Bali Tribune / MESADU - Sejumlah pedagang Pasar Buleleng mendatangi gedung dewan, Rabu (16/3), mereka mengeluhkan tingginya tarif cukai harian termasuk tetap dipungut cukai kendati libur berjualan ditengah pendapatan yang semakin anjlok.
balitribune.co.id | SingarajaSejumlah perwakilan pedagang Pasar Buleleng mendatangi gedung DPRD Buleleng, Rabu (16/3). Mereka bermaksud mesadu (mengadu) terkait aturan retribusi atau cukai harian yang dianggap menyulitkan dan sangat memberatkan. Menariknya, tiga perwakilan pedagang yang semuanya emak-emak itu diterima oleh unsur Pimpinan Dewan, Gede Supriatna, I Ketut Susila Umbara dan Gede Suradnya, termasuk Ketua Komisi II. Bahkan direksi PD Pasar Argha Narottama Buleleng yakni Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Made Agus Yudiarsana, SH dihadirkan dalam pertemuan tersebut.
 
Sayang, kendati telah berurai air mata menyampaikan keluhannya, perwakilan pedagang itu tak mendapatkan solusi yang diharapkan. Dewan beralasan pungutan yang dilakukan PD Pasar Buleleng telah memenuhi ketentuan regulasi sehingga para pedagang diminta bersabar mengikuti aturan tersebut. Ironisnya, Perda yang menjadi rujukan PD. Pasar Buleleng mematok besaran tarif cukai masih Perda lama. Sedangkan Perda terbaru yakni Perda No.9/2020 Tentang Perusahaan Umum Daerah Pasar Argha Nayottama belum memiliki pijakan hukum menyusul belum terbitnya Peraturan Bupati (Perbup) untuk melaksanakan tata kelola pasar di Buleleng.
 
Tiga perwakilan pedagang tersebut diantaranya Putu Sri Arini, Ketut Kotiasih dan Nyoman Sutarmi selain mengeluhkan sepinya pembeli akibat dampak Covid-19 yang berimbas anjolknya pendapatan, aturan cukai harian diangap memberatkan karena tetap harus membayar kendati sedang libur berjualan. Bahkan, mereka juga meminta pedagang tumpah di Pasar Buleleng ditertibkan.
 
“Kami (pedagang los kios) jualan atau tidak jualan tetap dikenakan karcis bulanan, meski kami tidak jualan karena berbagai sebab. Sementara, pedagang di trotoar itu ringan, karena hanya bayar jika mereka berjualan, jika tidak jualan, mereka tidak bayar karcis. Ketika musim pandemi (sepi) seperti ini, kami jadi berat. Karena itu kami minta keringanan atau solusi penertiban,” ujar Arini.
 
Pedagang sayur asal Desa Panji ini menyebut, pungutan karcis pedagang di los kios Pasar Buleleng per bulan bervariasi tergantung besar kecil dari petakan los kios. Namun, tidak sedikit pedagang los kios yang juga memilih membeli lapak baru di trotoar lantaran pembeli enggan masuk berbelanja ke los kios Pasar Buleleng.
 
”Los kios saya sendiri kecil, per bulan bayar ke PD Pasar itu Rp 20 ribu, dan per tahun bayar Rp 65 ribu. Bayarnya tergantung besar kecil los kios. Belakangan, penjualan kami merosot, biasanya Rp 200 ribu per hari, turun Rp 70 ribu,” keluhnya.
 
Atas keluhan pedagang itu, Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna mengatakan, keluhan sejumlah pedagang soal besaran cukai itu sudah sering dikeluhkan. Selaku wakil rakyat, pihaknya telah berupaya menjembatani kepentingan pedagang dengan PD. Pasar Buleleng. Hanya saja, kata pria yang akrab di sapa Supit ini, PD. Pasar Buleleng bekerja berdasarkan aturan.
 
”Ada target dari sisi pendapatan, ada kepatuhan terhadap aturan. Saya berharap hasil pertemuan itu akan ada perbaikan dan perubahan aturan yang bisa membuat lebih ringan kedua belah pihak pedagang maupun PD. Pasar,” katanya.
 
Meski demikian, politisi PDIP ini menyesalkan adanya kevakuman hukum soal aturan besaran tarif menyusul sudah ditetapkannya Perda Pasar Perda No.9/2020 Tentang Perusahaan Umum Daerah Pasar Argha Nayottama sudah setahun  namun belum ada penjabaran pelaksanaan melalui peraturan Bupati (Perbup). Hal ini tentu merugikan karena pemberlakuan tata kelola pasar masih menggunakan Perda sebelumnya.
 
“Ini menjadi catatan kepada Pemkab Buleleng agar ditindak lanjuti .Aneh, ada Perda namun peraturan pada Perda belum ada penjabarannya, isi Perda berubah harus ada perubahan dengan menyesuaikan, ini yang segera dituntaskan,” ujar Supit.
 
Sementara itu, Dirut PD. Pasar Buleleng Made Agus Yudiarsana berdalih, pihaknya selama  ini tidak mendengar adanya problem pedagang disejumlah pasar. Pasalnya, tidak ada laporan terkait keluhan pedagang tersebut. ”Kita akan tindak lanjuti (keluhan pedagang Pasar Buleleng). Sejauh ini tidak ada laporan ke pusat (PD.Pasar Buleleng) tidak pernah ada. Saya kira semua berjalan sudah sesuai dengan aturan yang ada,” kata Agus.
 
Soal penerapan tarif dan aturan baru berdasarkan Perda No.9/2020,Agus mengaku masih menunggu turunan berupa Perbup sebagai pedoman dan payung hukum pelaksanaan aturan. ”Kita masih menunggu regulasinya, perubahan Perda dari PD Pasar menjadi Perumda ada beberapa pasal mengalami perubahan dan kami masih menunggu Perbupnya yang belum terbit hingga saat ini,” tandas Agus.
 
wartawan
CHA
Category

Bersama JRX SID dan Komunitas Pantai Kuta, Bupati Badung Tegaskan Komit Penataan dan Pengelolaan Ikon Pariwisata

balitribune.co.id | Mangupura - Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa melaksanakan dialog dengan Klkomunitas sekitar Pantai Kuta, bertempat di Skatepark Pantai Kuta, Jalan Pantai Kuta, Kuta, Sabtu (13/9). Pertemuan ini membahas tentang pengelolaan dan penataan Pantai Kuta.

Baca Selengkapnya icon click

Menteri Ekraf Bahas Penguatan Sistem Royalti Musik dengan LMKN

balitribune.co.id | Denpasar - Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf), Teuku Riefky Harsya bersama Komisioner dan Pengurus Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) membahas tentang keberlanjutan ekosistem musik nasional, khususnya dalam aspek perlindungan hak ekonomi pencipta, pemegang hak terkait, serta para pelaku industri kreatif yang menjadi pengguna musik.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

BMKG: Musim Hujan Datang Lebih Cepat, Ada Ancaman Bahaya Sekaligus Peluang Pertanian

balitribune.co.id | Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksikan musim hujan 2025/2026 di Indonesia akan datang lebih awal dari kondisi normal. Berdasarkan pemantauan iklim terkini, sebagian wilayah Indonesia mulai memasuki musim hujan sejak Agustus 2025, dan secara bertahap akan meluas ke sebagian besar wilayah pada periode September hingga November 2025.

Baca Selengkapnya icon click

Dinas Kebudayaan Buleleng Gelar Eksibisi Megangsing di Desa Gobleg

balitribune.co.id | Singaraja - Permainan megangsing kembali di populerkan melalui pertandingan eksibisi. Dinas Kebudyaan Kabupaten Buleleng, menggelar permainan tradisional itu anak-anak SD dan SMP di Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, pekan lalu. Para peserta beradu ketangkasan agar gangsing mereka bertahan paling lama berputar. Sementara penonton bersorak sorai menyemangati permainan tradisional yang nyaris punah itu.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Dipilih Aklamasi, Kresna Budi Kembali Pimpin Golkar Buleleng

balitribune.co.id | Singaraja - DPD Partai Golkar Buleleng dalam Musyawarah Daerah (Musda) ke XI kembali memilih IGK Kresna Budi menjadi pemegang kendali pertai berlambang pohon beringin itu. Ia dinyatakan terpilih setelah 9 pengurus kecamatan (PK) serta beberapa organisasi sayap partai tersebut sepakat secara aklamasi memlihnya kembali. Menariknya, selama proses Musda, berlangsung serba kilat.

Baca Selengkapnya icon click

Bupati Sanjaya Bersama Ny. Rai Wahyuni Sanjaya Pimpin Bhakti Penganyar di Pura Giri Salaka Alas Purwo

balitribune.co.id | Tabanan - Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya bersama Ny. Rai Wahyuni Sanjaya pimpin persembahyangan Bhakti Penganyar Jajaran Pemerintah Kabupaten Tabanan di Pura Giri Salaka Alas Purwo, Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Jumat (12/9). 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.