BALI TRIBUNE -Bermaksud baik, namun jika saat pelaksanaannyan kurang hati-hati justru menjadi musibah. Ketut Subagia (70) asal Banjar Jukut Paku, Singakerta, Ubud berulang kali menyampaikan rasa penyesalannya atas ludesnya bangunan pondok wisata berikut seluruh isinya senilai tiga ratus juta rupiah lebih. Syukurnya pemilik bangunan, Tyaler Carlolin Jean (62) asal California, Amerika Serikat, memaafkan dan mengikhlaskan kejadian sebagai musibah.
Minggu (6/5) pagi, Subagia membakar sampah di belakang rumahnya. Pembakaran sengaja dilakukan di pangkal rumpun bambu dengan maksud agar bambu itu mati. Karena selama ini pohon bambu itu kerap tumbang ke arah bangunan di sebuah pondok wisata di belakangnya. "Selama ini pohon bambu itu sering tumbang ke atap bangunan itu. Tujuan saya, kalau pembakaran sampah di pangkalnya, rumpun bambu itu akan mati," ungkapnya.
Namun sayang, maksud baik itu justru jadi petaka. Percikan api sampah di luar dugaannya menyambar daun dan dahan kering di rumpun bambu. Dalam hitungan cepat rumpun bambu diselimuti api besar. Sayangnya saat itu Subagia sudah tidak ada di lokasi. "Tadinya apinya kecil. Makanya saya tinggalkan. Saya sangat menyesal atas kelalaian saya yang telah menyebabkan musibah seperti ini, " terangnya tergeleng-geleng.
Sementara dari keterangan salah satu saksi I Gusti Ngurah Surya (30) yang rumah juga tak jauh dari lokasi, mengaku mendengar suara letupan bambu terbakar. Setelah mencari tau, dia terkejut melihat ada kobaran api di rumpun bambu dan sebagiannya sudah melahap atap bangunan pondok wisata di balik tembok pembatas. "Saya langsung teriak ada kebakaran. Hingga di lokasi bangunan yang di bagian utaranya berisikan genset besar sudah dipenuhi api. Bagian gudangnya juga sudah terbakar. Syukurnya di bagian garace tidak ada mobil," terang Surya.
Berselang 15 menit, 2 unit mobil pemadam kebakaran pos Ubud. tiba di lokasi. Menyusul itu, sejumlah mobil bantuan dari pos Sujawati dan Pos Induk Gianyar. Petugas pun langsung mengambil tindakan memadamkan api. Mulai dari bagian atap bangunan hingga ke pohon bambu yang sudah bertumbangan. Sekitar 09.30 Wita api dapat dipadamkan dan kebakaran tidak sampai menjalar kebangunan lainnya yang ada di pondok wisata milik orang asing tersebut.
Kapolsek Ubud Kompol I Made Raka Sugita membenarkan jika peristiwa kebakaran tersebut tidak adan unsur kesengajaan dari I Ketut Subagia. Namun Subagia disebutkan telah lalai melakukan pembakaran sampah dan tidak memperhatikan pohon bambu yang menjulang tinggi dan berbatasan langsung dengan pondok wisata. Syukurnya, meski menderita kerugian hingga tiga ratus juta lebih, Carlolyn menerima dengan ihklas sebagai sebuah musibah dan tidak akan mempermalahkan secara hukum. "Ketut Subagia hanya diminta untuk memotong pohon bambu itu segera, dan yang bersangkutan menyanggupi," jelasnya.