
balitribune.co.id | Badung - Bali dikenal dengan sebutan Pulau Dewata, tidak hanya memikat dunia melalui panorama alamnya yang menawan, tetapi juga melalui kekayaan budaya dengan tradisi, seni, dan keunikan adat istiadatnya.
Pulau ini juga memiliki keragaman kuliner yang luar biasa, dimana setiap daerah menyuguhkan cita rasa dan karakter khasnya masing-masing. Keunikan tersebut menjadikan Bali bukan hanya destinasi wisata alam dan budaya, tetapi juga surga kuliner yang selalu berhasil menarik perhatian wisatawan domestik maupun mancanegara.
Pertumbuhan industri makanan, minuman, serta pariwisata di Bali pun menunjukkan tren positif yang berkelanjutan. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menyampaikan pertumbuhan ekonomi Bali pada kuartal IV tahun 2024 menempatkan provinsi ini di peringkat kesepuluh dari 38 provinsi di Indonesia, dengan capaian yang melampaui rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,02%. Pencapaian ini sekaligus mencerminkan pesatnya perkembangan ekosistem ekonomi Bali, dimana sektor makanan dan minuman menjadi salah satu penopang utama pertumbuhan tersebut.
Sejalan dengan momentum itu, Pameran Bali Interfood 2025 resmi dibuka Rabu, 10 September 2025, di Bali Nusa Dua Convention Center Kabupaten Badung. Pameran berskala internasional ini menjadi wadah strategis bagi pelaku usaha makanan, minuman, horeca (hotel, restoran, kafe), bakery, teknologi pengolahan, dan kemasan untuk memperkenalkan produk, menjalin kemitraan, serta mengeksplorasi tren dan inovasi terbaru. Tahun ini, Bali Interfood menghadirkan 110 peserta dari 17 negara, termasuk 40 UMKM unggulan Indonesia, dengan target lebih dari 15.000 pengunjung.
Pameran ini bertujuan memperkuat posisi Bali sebagai pusat inovasi kuliner sekaligus meningkatkan daya saing industri makanan dan minuman Indonesia di pasar global. Digelar untuk keenam kalinya pada 10–12 September 2025 di BNDCC, Bali Interfood juga berlangsung bersamaan dengan Bali Hotel & Tourism, Bali Coffee Expo, Bali Wine & Spirit, dan Bakery Indonesia Expo 2025 yang semakin memperluas jangkauan serta peluang kolaborasi lintas sektor.
CEO Krista Exhibitions, Daud D. Salim, menyampaikan Bali Interfood sebagai pameran internasional makanan dan minuman dua tahunan. Pameran ini mempertemukan pelaku usaha global dengan jaringan hotel, restoran, serta importir utama di kawasan ini. Bali Interfood menjadi pameran strategis untuk menggali inspirasi, memperluas koneksi bisnis, dan menjalin kolaborasi internasional.
"Kami mengundang seluruh pelaku industri makanan dan minuman untuk memanfaatkan momentum ini sebagai langkah nyata memperkuat posisi Bali sebagai pusat inovasi sekaligus mendorong pertumbuhan industri makanan dan minuman di Pulau Dewata," katanya.