Bangkai Ikan di Danau Batur Mulai Diangkut | Bali Tribune
Diposting : 5 March 2021 11:58
Agung Samudra - Bali Tribune
Bali Tribune/ PEMBERSIHAN - Proses pembersihan bangkai ikan di Danau Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli, Kamis (4/3).
balitribune.co.id | Bangli - Dampak fenomena alam up welling yang terjadi di Danau Batur, Kecamatan Kintamani mengakibatkan  kematian ikan yang dibudidayakan lewat keramba jaring apung (KJA). Tim gabungan bersama masyarakat mulai mengangkut bangkai ikan dari Danau Batur, Kamis (4/3). Bangkai ikan selanjutnya dikubur dan ada pula diolah menjadi pupuk. 
 
Kepala Dinas PKP Bangli I Wayan Sarma mengatakan ikan yang mati berada di KJA milik 28 pelaku usaha budidaya ikan. Dari jumlah tersebut, berada di dua desa yakni Desa Buahan dan Abang Batu Dinding.  Dari hasil investigasi kematian ikan akibat semburan belerang .Hampir 14,3 ton ikan mati akibat fenomena alam tersebut. “Jika dihitung harga ikan sekitar Rp 26 ribu sampai Rp 27 ribu per kilogram nya. Kerugian akibat matinya ikan mencapai ratusan juta," sebutnya.
 
Sementara itu, permbersihan bangkai ikan dilakukan tim gabungan, petugas Dinas PKP, Pol air Polres Bangli, pihak desa dan masyarakat setempat. Proses pembersihan bangkai ikan diupayakan secepatnya. Menurut Wayan Sarma, bangkai ikan ada yang dikubur maupun diolah jadi pupuk.
 
Disinggung terkait upaya pemerintah dalam menangani kasus ini, Wayan Sarma mengatakan peristiwa ini terbilang rutin setiap tahunnya. Perkiraan Bulan Januari-Maret dan Juli-Agustus. Pihaknya pun telah menyampaikan imbauan kepada petani ikan untuk mengatur waktu tabur benih. Ketika dilakukan pengaturan diharapkan dapat meminimalisir angka kematian ikan. "Titik semburan belerang tidak dapat dipastikan, saat ini ada di Desa Buahan dan Abang Batu Dinding. Desa lainya seperti di Desa Trunyan, Kedisan tidak ditemukan kematian ikan.” jelasnya.