Diposting : 20 November 2020 06:14
Viktor Riwu - Bali Tribune
Balitribune.co.id | Nusa Dua - Data menunjukkan 53% ekonomi Bali ditopang sektor pariwisata dan satu jutaan tenaga kerja diserap di sektor ini. Untuk membangun lapangan kerja di Bali, Pemprov Bali mau tidak mau harus membangkitkan kembali pariwisata Bali di tengah pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) saat didaulat sebagai keynote speaker dalam Temu Responden 2020 yang diselenggarakan BI Provinsi Bali dengan tema “What’s Next on Bali Business After Covid-19”, di BNDCC, kawasan ITDC Nusa Dua, Kamis (19/11).
Hal-hal yang telah dilakukan Pemprov Bali di antaranya penanganan Covid-19 dilaksanakan dengan semakin baik dengan fokus kepada pengendalian timbulnya kasus baru, peningkatan kesembuhan dan pengendalikan angka kematian. Melakukan aktivitas dan berbagai upaya dalam rangka pemulihan perekonomian demi keberlangsungan kehidupan masyarakat.
Dikatakan Wagub Cok Ace, Gubernur Bali bersama bupati/walikota se-Bali bersepakat melaksanakan aktivitas masyarakat yang produktif dan aman Covid-19 secara bertahap, selektif, dan terbatas dengan melaksanakan Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru.
Selain itu, membuka pariwisata bagi wisatawan nusantara, melaksanakan program We Love Bali dengan menggerakkan wisatawan lokal. Hal ini dilakukan serangkaian mempersiapkan pariwisata Bali menerima kunjungan wisatawan, dengan melaksanakan verifikasi fasilitas dan daya tarik wisata.
“Untuk memperkirakan kondisi perekonomian tahun 2021, kita perlu memperhatikan pola pemulihan ekonomi nasional dan Bali. Khusus untuk Bali, kita perlu pula memperhatikan pola pemulihan pariwisata. Dengan memperhatikan kondisi perekonomian dunia dan nasional maka diperkirakan ketersediaan vaksin Covid-19 Level of Confidence to Travel Kebijakan Perlintasan Orang (Domestik dan Internasional) serangkaian pemulihan ekonomi global,” sebutnya.
Dengan memperhatikan hal tersebut, pemulihan kunjungan wisman diproyeksikan baru akan kembali 50% di tahun 2021 dan pulih secara normal pada tahun 2022. Dengan demikian maka ekonomi Bali akan kembali pada posisi normalnya tahun 2022. Pertumbuhan ekonomi tahun 2020 diperkirakan dalam kisaran -8% s.d. -9% sedangkan pertumbuhan ekonomi tahun 2021 diperkirakan dalam kisaran 4% hingga 5%.
Disebutkan Wagub, Bali sangat bertumpu pada sektor pariwisata. Sebelum Covid-19, sektor pariwisata menyumbang sampai 53% terhadap perekonomian Bali. Pengaruh pandemi Covid-19 saat ini di Pulau Dewata jauh lebih signifikan dibandingkan bom Bali dan meletusnya Gunung Agung. Namun, pemulihan ekonomi mulai tampak sejak libur panjang akhir Oktober lalu, tingkat hunian kamar hotel mulai menunjukkan peningkatan sekitar 25-30%, didominasi oleh wisatawan domestik atau lokal.